NIATNYA ANIES SINDIR PAK JOKOWI, TAPI
KOK REALITANYA MENGARAH KE PAK SBY YA?
Bakal calon
presiden (bacapres) Anies Baswedan baru-baru ini menyebut pertumbuhan ekonomi,
tak bisa serta merta berdasarkan pada angka yang tersaji saja.
“Kita
menginginkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” ujar Anies sebagaimana
dikutip dari rilis pers Partai Demokrat, Senin (6/3/23).
Anies
menilai kualitas pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh jangkauan yang bisa
dirasakan masyarakat.
“Semakin
merata pertumbuhan ekonomi, maka semakin berkualitas pertumbuhannya,” jelas
tambahnya.
Jawaban
Anies ini pun langsung dibalas oleh Dedek Prayudi atau Dedek Uki selaku Juru
Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Buat saya,
jelas Anies sedang membual dan Anis sedang menampar wajah Bapak dari mas AHY
yaitu Presiden RI ke-6 Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,” ungkapnya.
“Nah justru
di era SBY, ketimpangan meroket dari 0,32 pada saat Pak SBY dilantik menjadi
0,414 pada saat Pak SBY turun tahta. Kenaikan ketimpangan tertajam di era
reformasi ada di eranya Pak SBY. Nggak cuma BPS, Bank Dunia pun bilang begitu,”
tambahnya.
Ini kata Uki
belum termasuk inflasi di era SBY, inflasi adalah kenaikan nilai komoditas
terhadap nilai mata uang.
“Singkatnya
kenaikan harga-harga barang di era SBY inflasi itu tinggi sekali lebih tinggi
daripada pertumbuhan ekonomi,” katanya.
“Bahkan pada
2005 inflasi nembus 17%, kayaknya Pak Anis perlu lebih banyak membaca tentang
kesejahteraan ketimbang lakukan ngecap soal pemerataan malah bikin gol ke
gawang sendiri,” jelasnya.
Uki juga
menyebut rekam jejak Anies yang kata dia justru menyatakan sebaliknya. Sebab,
menurut Badan Pusat Statistik atau BPS ketimpangan DKI meroket di era Anies.
“Dari rasio
0,409 pada 2017 pada saat Pak Anies dilantik, menjadi 0,423 pada 2022,” katanya.
“Nah
ketimpangan di DKI adalah yang tertinggi se-indonesia. Setelah DIY atau Daerah
Istimewa Yogyakarta. Padahal Pak Anies sendiri yang suka koar-koar bilang lihat
rekam jejak,” ungkapnya.
0 Komentar