BAHAYA POLITISASI AGAMA DI INDONESIA
Tenaga Ahli
Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme Mabes Polri, Islah Bahrawi,
mengaku kerap kali diserang oleh para pendukung Anies Baswedan. Hal ini
diungkapkan Islah saat mengisahkan perjuangannya dalam menyuarakan bahaya
politisasi agama.
"Jika
karena begini dikatakan liberal, maka saya ikhlas dan bangga dicap
liberal," katanya di Twitter dilansir pada Senin (6/3/2023).
Islah
menyebut ketika kepentingan politik telah menunggangi agama, maka akan berakhir
dengan kejahatan. Sebab, saat politik sudah memengaruhi agama, suatu kejahatan
akan terlihat terhormat dan seolah-olah dilakukan atas nama Tuhan.
Itulah
mengapa, lanjut Islah, semua pihak harus melawan politisasi agama agar tidak
terjebak dalam permainan politik global.
"Agar
Indonesia tidam menjadi korban 'Balkanisasi' berikutnya. Banyak kepentingan
yang ingin memecah-belah Indonesia agar kita lemah sehingga mudah didikte oleh
bangsa lain," jelasnya.
Ia menegaskan,
melawan politisasi agama bukan hanya di Medsos tapi juga terjun ke masyarakat.
Menurutnya, agama diturunkan Tuhan bukan untuj memfasilitasi ambisi kuasa
segelintir manusia, melainkan untuk berbagi cinta, kemanusiaan dan kedamaian.
"Politik
menunggangi agama agar keculasannya terlihat terhormat," cetusnya.
Lebih lanjut
ia menekankan jangan tunggangi agama demi memenuhi ambisi politik. Nabi
mewariskan Islam untuk membangun akhlakul karimah dan rahmat, bukan alat untuk
berpolitik.
"Kasihan
umat terpecah belah hanya karena beda orientasi politik. Ndak suka? Maaf, ini
cara berjuang saya untuk menyadarkan masyarakat lawan politisasi agama,"
tegas Islah.
Islah
mengaku tak pernah lelah kampanye melawan politisasi agama. Dia tidak pernah
terima jika keluhuran agama diseret paksa ke dalam bilik suara.
"Mari
belajar dari efek politisasi agama dari Pilpres-pilpres sebelumnya. Masyarakat
di bawah masih terus bermusuhan, meski kalangan elitnya sudah rangkulan,"
ungkapnya.
Tak sedikit
rintangan yang ia hadapi dalam gerakan tersebut. Termasuk serangan dari
akun-akun anonim di media sosial pendukung salah satu calon tertentu.
"Ketika
saya posting gerakan "MELAWAN POLITISASI AGAMA", yang menyerang saya
pasti akun-akun anonim yangg jika dilihat dari jejak cuitannya adalah pendukung
Anies Baswedan. Mengapa kalian tersinggung? Kan saya tidak pernah menuduh
siapapun. Memangnya Anies mempolitisasi agama?" tanyanya lugas.
0 Komentar