CALON PENGHUNI KAMPUNG SUSUN BAYAM PROTES!
Sejumlah warga kembali medatangi Kampung Susun Bayam (KSB) yang berlokasi di sebelah utara Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Asep Suwanda, salah satu warga calon penghuni Kampung Susun Bayam tersebut mengatakan, kedatangan mereka kembali, untuk meminta kepastian kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengenai kejelasan kapan rusun bisa dihuni.
“Saya juga warga korban gusuran, terus sekarang ini kami kan lagi menunggu kunci nih, sampai hari ini belum ada realisasi penyerahan kunci hunian itu,” kata Asep, Selasa malam, 22 November 2022.
Menurut Asep, Pemprov DKI Jakarta melalui Wali Kota Jakarta Utara dan Jakpro menjanjikan, kemarin ada keputusan perihal waktu penghunian.
“Posisi kami saat ini masih ada di depan gerbang Kampung Susun Bayam, sambil menunggu rapat internal dari Jakpro juga kepastian kapan kami akan diberi kesempatan untuk masuk ke hunian, karena sampai saat ini kami belum menerima kejelasan penyerahan kunci hunian,” ucap dia.
Namun, ia menyampaikan, belum ada tanggal pasti dari pihak Jakpro mengenai kapan warga dapat menempati hunian tersebut. “Cuman pihak dari Jakpro itu pernah bicara bahwa penyerahan kunci itu tanggal 20 November 2022, tapi sampai saat ini untuk realisasi dari hal tersebut belum ada berita kepastiannya,” katanya.
Sementara itu, kata Asep, hingga saat ini pun Jakpro belum menentukan tarif sewa penyewaan hunian. “Sampai saat ini belum ada nominal dan biaya lainnya, itu belum ada kejelasan,” jelas dia.
Asep hanya bisa berharap, Jakpro dapat mempertimbangkan tarif sewa Kampung Susun Bayam dan melihat kondisi warga dengan memberikan tarif yang murah.
“Karena memang masyarakat di sini kan rata-rata berpenghasilan rendah. Makanya diharapkan juga dari pihak jakpro harus mempertimbangkan tersebut,” ungkapnya. “Kalau kisaran (dari warga) paling antara Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribuanlah maksimal itu, di luar listrik dan air. Kisarannya kurang lebih sekitar segitulah.”
Asep menuturkan, sudah memberi kabar kepada Jakpro dan Pemprov DKI agar pihaknya datang menemui warga untuk memberitahukan tentang tanggal kepastian. “Jika perwakilan Jakpro dan Pemprov tidak datang dan menyampaikan kepastian penghunian, maka warga akan menginap di depan JIS,” tuturnya.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary Jakpro, Syachrial Syarif menjelaskan, di tengah proses admistrasi internal dan koordinasi dengan Dinas terkait, Jakpro berikhtiar agar warga eks Kampung Bayam dapat segera menghuni KSB. Ia mengatakan sedang dalam proses penyusunan untuk disepakati.
“Proses administrasi meliputi berkas-berkas kepenghunian, termasuk kajian besaran kontribusi yang nantinya diwajibkan kepada para penghuni, sudah, dan sedang dalam proses penyusunan untuk disepakati bersama sebelum warga memasuki hunian,” jelasnya.
Ia menyebutkan, Jakpro rutin menjalin komunikasi dua arah bersama calon penghuni, melalui kegiatan-kegiatan diskusi yang dihadiri oleh Jakpro dan perwakilan calon penghuni KSB. “Contohnya pada Jumat lalu pada 18 November 2022, terdapat beberapa hal yang dibahas. Salah satunya mengenai hasil pengisian kuesioner nilai kontribusi calon penghuni atas hunian yang akan ditempati,” ujar dia.
Alasannya, kata syachrial, dikarenakan nominal yang diinginkan oleh para calon penghuni belum dapat memenuhi kebutuhan operasional pengelolaan KSB. Sehingga ada berbagai opsi kepengelolaan KSB di kemudian hari.
Sementara itu, Syachrial mengatakan, proses kejelasan kepengelolaan memakan waktu yang cukup panjang. Menurut dia, proses ini melibatkan banyak pihak serta tahapan administrasi yang sesuai dengan tata kelola dan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku.
Ia juga menyebutkan, hal itu sudah diketahui oleh para calon penghuni sehingga mereka memberikan kesempatan kepada Jakpro untuk berkoordinasi dengan pihak terkait. “Disampaikan kembali kepada calon penghuni di hari Rabu, 23 November 2022,” ucapnya.
Tetapi, kata dia, selang dua hari sejak pertemuan dilakukan, penyampaian aspirasi kembali terjadi dan calon penghuni menuntut agar dapat segera menempati KSB.
Selain itu, Jakpro juga memberikan alternatif hunian kepada calon penghuni sembari menunggu proses pemindahan kepengelolaan ini diserahkan kepada Pemprov DKI. “Yaitu dengan menempati rumah susun sementara di sekitaran Jakarta, namun calon penghuni tidak menghendaki hal tersebut dan bersikeras untuk menetap di KSB,” jelas Syachrial.
Anies Baswedan meletakkan batu pertama Kampung Susun Bayam
Kampung Susun Bayam merupakan rusun yang dibangun di bekas lahan warga Kampung Bayam yang terkena proyek Jakarta International Stadium atau JIS. Proyek ini merupakan salah satu prioritas Gubernur Anies Baswedan sebelum diganti Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono.
“Hari ini, kami mulai babak baru untuk peletakan batu pertama pencanangan Kampung Susun Bayam,” kata Anies Baswedan, Sabtu, 8 Mei 2022 dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengklaim pencanangan Kampung Susun Bayam ini menunjukkan Pemprov DKI Jakarta melakukan pembangunan yang memfasilitasi semua warga dan memberikan kesempatan yang sama pada mereka.
“Semua mendapat kesempatan yang sama untuk masa depan yang cerah dan Pemprov DKI menjunjung tinggi kesetaraan kemanusiaan yang diwujudkan dalam bentuk nyata untuk warga Kampung Bayam,” tuturnya.
0 Komentar