Recent in Technology

SERANG PRABOWO DENGAN ISU MURAHAN, HASHIM HANYA PERBURUK CITRA PRABOWO SUBIANTO

                                


 

SERANG PRABOWO DENGAN ISU MURAHAN, HASHIM HANYA PERBURUK CITRA PRABOWO SUBIANTO

 

ernyataan Hashim, adik Prabowo justru bermuatan negatif dan serasa ingin memecah belah bangsa ini lagi. Hashim yang beberapa fotonya ditemani oleh Noel, terlihat ingin menjadikan pilpres 2024 sebagai ajang pertarungan yang lebih sengit lagi. Padahal tujuan adanya pemilihan Presiden adalah untuk membangun negara ini, memajukan negara ini, bukan untuk merampok sumber daya negara ini. Iya kan?

 

Tapi mungkin bagi Hashim dan Noel, pilpres adalah ajang untuk meraih kekuasaan sumber daya yang melimpah. Bagi mereka, mungkin pilpres ini adalah ajang untuk lebih membesarkan bisnis sebesar-besarnya. Ini tak jauh beda dengan apa yang dilakukan oleh JK dan Anies.

 

JK rupanya punya bisnis yang sudah menggurita, agar tetap aman dan semakin besar, maka dengan terlibat politik, JK dan orang-orang seperti Hashim, termasuk juga SP, pilpres hanya untuk mempertahankan bisnis dan bisnis, jadi jangan heran jika mereka yang akan benar-benar berkuasa, rakyat tidak akan terangkat derajatnya, negara pun sulit maju, dan hampir semua proyek-proyek besar di bawah kendalinya. Mereka yang kenyang sampai muntah-muntah mubazir, sementara rakyat jelata menganga kelaparan?

 

Hal ini sungguh bisa membahayakan negara, dan bahkan bisa membuat negara ini terpuruk dan semakin terbelakang. Contoh yang sudah terjadi baru-baru ini adalah Nasdem dan Jhony Plate, tersangka korupsi 8 Trilyun, uang negara yang dirampok, dan uang ini seharusnya dipakai untuk membangun BTS yang sangat dibutuhkan masyarakat demi kemajuan negara, dan memberdayakan masyarakat di pelosok sehingga tidak ketinggalan dengan negara lain. Tapi justru mereka melakukan penyelewengan.

 

Bukankah ini sama saja dengan pengkhianat bangsa?

 

Apalagi teknologi AI (Artifisial Intelegence) sudah terus berkembang, dan hampir semua bidang sudah online. KTP saja sudah seharusnya tidak butuh lagi fotocopy, karena sekarang ini sudah ada aplikasi Identitas Kependudukan Digital dibawah Kementrian Dalam Negeri.

 

Jadi kalau dulu Pak Prabowo masih bingung soal unicorn yang online-online gitu, waktu zaman debat pilpres 2019, maka sekarang sudah seharusnya berubah. Semua harus melek, mau tidak mau, suka atau tidak suka, gaptek atau tidak, semuanya harus bebas gaptek.

 

Negara ini harus menjadi negara maju, tentu dengan cara membangunnya, dan yang menghambat pembangunan harus segera dihentikan, yaitu korupsi, yang telah dan akan meruntuhkan negara ini harus benar-benar dibersihkan. Ungkap semuanya siapa saja yang terlibat, dan segera sahkan perampasan aset para koruptor. Berani ngak? Mmmhh...

 

Hashim mengeluarkan pernyataan yang sepertinya ingin menjelek-jelekkan Ganjar, merupakan pernyataan yang tidak sehat. Maka jangan heran jika pendukung Ganjar balik menyerang. Dan efeknya akan menyerang Prabowo lagi. Padahal Jokowi ingin Ganjar dan Prabowo itu bersama dan bersatu membangun negeri ini, sebab kalau Anies yang diandalkan, itu tidak mungkin. Anies cuma banyak omong tidak bisa kerja. Indonesia bisa rusak parah jika Anies yang jadi Presiden.

 

Maka sangat disesalkan jika Prabowo manut-manut dengan para pembisiknya yang hanya menginginkan kekuasaan semata, bukan untuk memajukan bangsa ini. Pantas saja jika Prabowo berkata “Ahh Cawapres, Partai saya sudah besar” Ini merupakan kesombongan yang nyata.

 

Padahal tidak sulit jika Prabowo berbesar hati mendampingi Ganjar, bukankah ini keinginan Pak Jokowi yang baik? Yang menginginkan agar bangsa ini tidak perlu berantem untuk berbuat yang terbaik. Tapi ya gitulah, yang merapat ke Prabowo adalah orang-orang yang memang hanya menginginkan kekuasaan semata, lihatlah di sana ada Noel, orang yang mudah putar haluan demi bisa makan dan dapat jabatan kelak? Dan juga ada Abu Janda yang mau tak mau harus mendukung karena dia butuh fulus untuk kehidupannya.

 

Tidak elok memang cara Hashim mengangkat nama kakaknya, Prabowo. Meminjam kata-kata Pak Erick Thohir “Ngak ada akhlak!”. Seolah-olah Prabowo sudah sangat sempurna buat jadi pemimpin negeri ini, bahkan mengklaim bahwa 99% program Pak Jokowi itu program Prabowo, terlalu mengada-ngada. Ini merupakan ciri yang sudah tidak sehat. Maka saya ragu jika pilpres 2024 mendatang ini akan adem-adem saja. Atau mungkin mereka memang ingin adanya pertikaian yang sengit, dan itu merupakan hiburan buat mereka? Mmmhhh...jika ini benar, ini merupakan sebuah gangguan kejiwaaan yang perlu terapi khusus.

 

Apa yang dilakukan Hashim dan orang-orang yang seirama dengannya, barangkali didasari atas sebuah kekhawatiran yang terlalu berlebihan. Bisa jadi Hashim melakukan itu karena sepertinya ada kekhawatiran dalam dirinya kalau-kalau kakaknya Prabowo itu kalah lagi di pilpres, sehingga dengan kekalahan itu, maka dirinya sulit untuk ikut menjadi orang yang berkuasa, berkuasa atas sumber daya di negeri ini dan juga bisa dengan leluasa melakukan banyak hal sesuai dengan keinginannya.

 

Entah apa yang diinginkan lagi orang yang sudah kaya raya tapi merasa belum cukup juga. Selalu kurang dengan apa yang sudah ada, maka mereka terus memaksakan diri. Atau memang cara dan pandangan berpolitik mereka sudah seperti itu? Mencari kekurangan lawan lalu menjadikannya bahan untuk menyerang? Berharap dengan serangan itu, ia akan menang dan akhirnya menguasai sumber daya alam negeri ini?

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement