Presiden
Joko Widodo (Jokowi) bersyukur Indonesia masih mampu mengendalikan situasi
sulit di tengah sejumlah negara sedang mengalami kesulitan pangan, energi,
bahkan ekonomi akibat pandemi dan perang di Ukraina.
Hal itu
disampaikan Jokowi dalam kegiatan Zikir Kebangsaan di halaman Istana Merdeka.
"Saat
ini, hampir semua negara mengalami kesulitan pangan, energi, bahkan ekonomi
akibat pandemi dan perang di Ukraina. Kita bersyukur karena masih mampu
mengendalikan situasi sulit ini," kata Jokowi.
Menurut
Jokowi, ancaman kelaparan terus mengancam beberapa negara di dunia akibat dari
peperangan yang terjadi di Rusia dan Ukraina. Pasalnya, akibat peperangan ini
terjadi kelangkaan gandum di semua negara karena pasokan dari dua negara itu
tersendat, dan membuat ratusan juta manusia terancam kelaparan.
"Inilah
yang sekarang menyebabkan 333 juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi
bisa 800 juta orang akan kelaparan dan kekurangan makan akut karena tidak ada
yang dimakan," ujar Jokowi
Atas dasar
itu, Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk berdoa agar Indonesia selalu
dilimpahi energi dan pangan di tengah krisis yang bertubi-tubi melanda dunia,
dan Indonesia dapat membantu negara lain yang sedang kesusahan.
Meski
beberapa negara terancam mengalami kelaparan akut, namun Presiden Jokowi bersyukur
beras di Indonesia masih bisa didapat dengan harga yang terjangkau. Kemudahan
ini, kata Jokowi berkat dari kerja keras seluruh elemen masyarakat.
Tidak sampai
disitu, orang nomor satu di bangsa ini menyinggung soal krisis multidimensi
yang menyebabkan harga gas dan bensin naik berkali lipat, dan kesusahan ini pun
dialami hampir semua negara. "Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami
hampir semua negara, tidak negara kecil, tidak negara besar tidak negara kaya,
tidak negara miskin semua mengalami hal yang sama,” ujarnya.
“Sehingga
muncul krisis yang ketiga yaitu krisis keuangan. Beberapa negara yang tidak
kuat ambruk karena sudah tidak memiliki uang cash, baik untuk membeli energi
bensin dan gas atau membeli pangan," tambah Jokowi.
Diakhir
sambutannya, Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk berdoa agar Indonesia
selalu dilimpahi pangan dan energi, serta berikhtiar agar kelimpahan pangan dan
energi ini membuat Indonesia bisa membantu negara lain yang mengalami
kesusahan.
"Sekali
lagi marilah kita berdoa bersama, berzikir bersama memohon kepada Allah SWT
agar negara kita selalu dilimpahi oleh pangan dan energi dan kita tidak
kekurangan akan hal itu. Dan kita berusaha, berikhtiar bersama-sama agar kita
justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat
ini," tutur Jokowi.
Sementara
itu, Wakil Ketua DPN Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan Indonesia sangat
diuntungkan oleh berbagai hal, yakni sumber daya alam yang sangat besar dan
jumlah penduduk yang besar hingga membuat bangsa ini kuat disaat negara-negara
lain terancam krisis ekonomi.
“Negara kita
ini masih sangat diuntungkan oleh banyak hal yang tersedia, yang pertama adalah
jumlah penduduk yang besar itu adalah sumber kegiatan ekonomi yang sangat besar
di sektor konsumsi. Kemudian kita juga memiliki sumber daya alam yang sangat
besar, serta ditambah jumlah generasi baru yang besar, yang siap untuk bekerja
itu adalah sumber investasi,” kata Fahri Hamzah lewat rekaman suaranya yang
diterima, Selasa (2/8).
Mantan Wakil
Pimpinan DPR RI periode 2014-2019 ini memastikan Pemerintah mampu menyelamatkan
Indonesia dari krisis pangan yang terjadi di negara lain, karena selain sumber
daya alam yang melimpah, Indonesia juga merupakan negara yang tidak pernah
putus produksi pangannya.
“Dari itu
semua, pemerintah mendapatkan pendapatan yang cukup besar, jadi kita
diselamatkan pendapatan dari sektor komoditas pada setiap krisis terjadi. Jadi
pada dasarnya, fundamental kekuatan ekonomi kita ditopang oleh hal-hal yang
sifatnya alamiah, yakni jumlah penduduk, bonus demografi, sumber daya alam yang
melimpah, serta iklim dan cuaca yang mendukung, produksi pangan sepanjang
tahun,” jelasnya.
0 Komentar