Recent in Technology

RIZAL MALLARANGENG SEBUT ERA JOKOWI MENGUATKAN PERSATUAN UNTUK HADAPI ANCAMAN KRISIS GLOBAL

                            


 

Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin mewujudkan penguatan persatuan masyarakat.

 

Penerapan nilai-nilai Pancasila menjadi kunci dalam upaya menjaga persatuan untuk menghadapi krisis global.

 

Demikian disampaikan Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng.

 

Dia mengatakan kepemimpinan Jokowi begitu mengajarkan masyarakat untuk terus bertumbuh dalam persatuan.

 

Sehingga dengan begitu, lanjut dia, akan mampu menciptakan sebuah bangsa yang Tangguh.

 

Terutama dalam upaya menghadapi silih berganti tantangan global di masa depan.

 

"Karena Itulah perlu kita menjadi lebih baik. Pemerintahan Jokowi turut menghadapi krisis dunia yang tidak mudah semua negara mengalami. Bahwa kita menjadi yang lebih baik itu kan yang paling penting," ujar Rizal Mallarangeng setelah menghadiri Seminar Nasional di Universitas Trisakti Jakarta belum lama ini.

 

Dia menyampaikan hingga periode kedua kepemimpinan, Jokowi pada begitu aktif mendorong masyarakat agar konsisten menerapkan nilai Pancasila.

 

Dengan satu tujuan yakni untuk menguatkan persatuan masyarakat. Sebab dia menilai Pancasila sebagai dasar negara yang harus ter aplikasi.

 

Sebuah konsep dasar negara yang sangat mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam upaya membangun bangsa di masa depan.

 

"(Penerapan Pancasila) menjadi lebih baik. Karena Pancasila itu kan idealisasi dari sesuatu yang kita anggap penting dan mulia sebagai dasar negara," jelas Rizal.

 

Antisipasi Krisis

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ancaman krisis pangan dan krisis energi terjadi di semua negara.

 

Dia meminta semua pihak waspada dengan kondisi ekonomi dan politik yang mengancam krisis tersebut.

 

"Ancaman krisis pangan dan ancaman krisis energi telah terjadi di semua negara," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor belum lama ini.

 

Jokowi mengungkapkan, kewaspadaan itu diperlukan lantaran tantangan yang dihadapi tidak akan mudah dan penuh ketidakpastian.

 

"Tantangan yang kini dan ke depan kita hadapi tidak semakin mudah. Kita masih dalam situasi yang penuh ketidakpastian yang mengharuskan kita semua harus tetap waspada," ucapnya.

 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, ketidakpastian berasal dari situasi ekonomi dan politik global yang tengah bergejolak.

 

Belum pulih dari dampak pandemi Covid-19 dalam 2 tahun terakhir, dunia kini dihadapi dengan gangguan rantai pasok akibat perang Rusia-Ukraina.

 

Akibatnya, beberapa negara maju maupun berkembang di dunia mengalami tingkat inflasi tinggi yang memaksa bank sentral harus memperketat likuiditas dengan menaikkan suku bunga acuan.

 

"Dampaknya ke mana-mana, yang dampak ekonominya kemana-mana, memicu peningkatan inflasi di seluruh negara dan seluruh dunia," ucap Jokowi.

 

Oleh karena itu, dia meminta kondisi dunia saat ini menjadi pemahaman semua pihak, termasuk pemerintah pusat, kepala lembaga, dan pemerintah daerah.

 

"Situasi ini harus menjadi pemahaman kita bersama agar kita memiliki kepekaan yang sama, perasaan yang sama, menyikapi, menyiapkan respons dan kebijakan yang tepat di semua tatanan lembaga negara di seluruh jajaran pemerintah dari pusat sampai ke daerah," sebut Jokowi.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement