JOKOWI TAKKAN KHIANATI PDIP, DUKUNGAN KE
PRABOWO TAKKAN TERJADI
PDI
Perjuangan tidak hanya mengusung dan memenangkan Presiden Jokowi dan
keluarganya termasuk Gibran dan Bobby, namun PDI-P ikut melakukan kontrol
terhadap pemimpin ini. Hari-hari ini partai PDIP juga terus ingin Jokowi turun
dari posisi presiden dengan legacy yang sangat baik.
Soliditas
internal PDIP yang sudah 20-an tahun sebagai keluarga besar dan kebersamaan ini
tidak dibangun di atas angka-angka dan tidak berorientasi semata dengan
elektabilitas angka. Namun sejarah pembangunan PDIP bersama Presiden Jokowi
juga sangat terbangun.
Fondasi
nilai dan cita-cita Indonesia merdeka maju, jadi kekuatan PDIP. Rating kepuasan
80-an persen rakyat kepada Jokowi tentu menjadi magnet. Maka wajar banget jika
ada yang mau dekat-dekat dengan Jokowi, untuk menerima limpahan elektoral.
Godaan ke
PDI-P demikian tinggi dan PDI-P jadi magnet dan kalau ada yang “usaha”
dekat-dekat ke Jokowi, ya wajar saja. Bagi saya ini adalah hal yang tidak bisa
dibantah sama sekali.
Tawaran
kepada Jokowi sangat tinggi. Publik harus paham bahwa Joko Widodo adalah
keluarga besar rakyat indonesia. Keyakinan Pak Joko Widodo dengan darah yang
merah adalah PDI-P.
PDI-P
hanyalah partai, tapi memang menjadi arus tebal bagi Indonesia dalam membangun
bangsa ini. Keluarga besar PDI-P adalah keluarga besar Rakyat Indonesia. Inilah
yang selalu menjadi pedoman hidup bagi keluarga besar PDI-P.
Mereka harus
membangun kader-kader yang mewakili rakyat juga. Maka kedekatan Jokowi kepada
kader partai lain, jika dipahami sebagai “privilege” kepada partai lain, ya itu
bisa dipastikan jadi PHP alias pemberi harapan palsu.
Hanya di
PDIP, ruang bagi orang biasa bisa jadi pemimpin. Sudah ada 2 orang yang muncul
dengan sangat sering di media berita. Di mana di era Orde Baru alias Soeharto,
mertuanya si Prabowo, itu hal yang mustahil.
Pertama
Presiden Joko Widodo. Kedua, Ganjar Pranowo sedang melewati proses itu. Artinya
dalam posisi Jokowi dan Ganjar, bukan tidak mungkin akan ada wajah lain di mana
kita bisa melihat Indonesia gemerlap.
Jokowi tak
mungkin mau balik ke Orde Baru, karena PDI-P adalah arus yang menolak Orba
dengan sangat getol.
Bahkan orang
biasa yang bisa jadi presiden yang dibuka ruang dengan sangat luas, cenderung
akan bisa menjadikan Indonesia maju.
Jokowi dan
Ganjar sama-sama dari PDI-P. Sulit dibayangkan jika bukan Ganjar. Joko Widodo
dan Ganjar adalah representasi politik dari PDI-P yang bukan berasal dari trah
penguasa. Bukan berasal dari keturunan Soekarno, Soeharto dan lain-lain.
Sulit sekali
jika ideologi politik ini diubah. Sudah banyak kemenangan sempurna yang
didapatkan oleh Joko Widodo dan Ganjar, sebagai kader rakyat, yang
direpresentasikan dengan kader banteng. Daripada sakit hati di kemudian hari,
di luar PDI-P jangan harap privilege.
Kedekatan
puluhan tahun Jokowi dan Ganjar kepada PDI-P itu nggak boleh dikhianati dengan
kedekatan Jokowi dan Prabowo yang baru 2-3 tahun ini. Dan kita melihat
bagaimana Pak Jokowi ini membangun bangsa ini dengan sangat baik.
Perubahan
terbaik selama 10 tahun terakhir di Indonesia ini, harus dilanjutkan, karena
belum selesai. Nggak mungkin baru jalan sedikit, lalu mau pindah haluan. Dungu.
Mau perubahan? Sana ke Yaman saja atau ke Yordania. Mungkin Anies dan Prabowo
diterima di sana. Hehe
0 Komentar