GAWAT!! KAPAL CHINA MASUKI LAUT NATUNA,
KINERJA PRABOWO PATUT DIPERTANYAKAN
Berdasarkan
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Badan Keamanan Laut (Bakamla) bersama Komisi I
DPR-RI menyebutkan bahwa adanya ribuan kapal milik Vietnam dan China memasuki
perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan. Hal ini pun menuai respons dari
Pengamat Sosial-Politik Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry
Mendrofa
“Sepertinya
Pemerintah Indonesia kurang serius mengamankan perairan strategis seperti Laut
Natuna,” kata Herry dalam keterangan pers pada Jumat (17/9).
Menurut
Herry, selama ini Kementerian Pertahanan selaku pelaksana teknis di bawah
Presiden Jokowi belum menunjukkan kinerja yang optimal dalam konteks pengamanan
laut.
“Dari sea
glidder, masuk-keluarnya kapal asing di selat sunda beberapa waktu lalu hingga
saat ini ribuan kapal asing dari China dan Vietnam memasuki perairan milik
Indonesia menunjukkan ketidakoptimalan kebijakan Prabowo yang memimpin
Kementerian Pertahanan dalam konteks pengamanan laut,” ujar Herry.
Herry pun
meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kualitas kebijakan Kementerian Pertahanan
yang cenderung tidak berbanding lurus dengan anggaran Kementeriannya.
“Jokowi
harus evaluasi Prabowo karena sektor pertahanan itu urgensi, proxy war hingga
transnational crime itu nyata adanya dan semakin masif. Hal ini menuntut
Kementerian Pertahanan lebih bekerja keras secara luar biasa, apalagi didukung
dengan anggarannya cukup fantastis hingga ratusan Triliun Rupiah dari antara
Kementerian dan Lembaga Negara lainnya,” tuturnya.
Belakangan
ini juga peristiwa kebocoran data penting mulai dari sertifikat vaksinasi
Presiden Jokowi serta tindakan hacker yang menyerang 10 Kementerian dan Lembaga
Negara harus segera dievaluasi.
“Ihwal
keamanan secara fisik itu yang meliputi darat, laut dan udara harus koheren
dengan keamanan lainnya seperti keamanan siber. Kapasitas dan infrastruktur
penunjang perlu segera diwujudnyatakan, tidak hanya wacana saja,” ujar Herry.
0 Komentar