CATATAN KELAM PRABOWO, DARI PELANGGARAN HAM
SAMPE KAMPANYE HITAM 2019
Tengah
menjadi perbincangan hangat di media sosial terkait catatan Prabowo Subianto
dan pendukungnya yang memainkan kampanye hitam pada Pilpres 2019 lalu. Selain itu,
pelanggaran HAM yang melibatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menjadi
pembahasan.
Berbagai
sepak terjang masa kelam Bakal Calon Presiden 2024 tersebut membanjiri laman
Twitter hingga menjadi trending nomor satu, pada Senin (8/5/2023).
Warganet mengungkapkan
saat trio relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo-Sandi (Pepes) pada pilpres
2019 yang dijatuhi vonis enam bulan penjara oleh Majelis hakim Pengadilan
Negeri Karawang karena melakukan kampanye hitam terhadap capres Joko Widodo
atau Jokowi.
“Apa kabar
emak-emak pepes yang bilang jika Jokowi jadi presiden gak akan ada lagi suara
adzan dan pernikahan sejenis dilegalkan. Jangan-jangan strategi menghalalkan
segala cara seperti ini akan terus dilakukan di pilpres 2024 mendatang,” ujar
Brianna dalam akun pribadinya @Panterorison20.
Selain itu,
jelang pilpres 9 Juli 2019, masyarakat disuguhi berita terkait aktivis
sekaligus relawan Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet yang membuat keonaran dengan
menyebarkan kabar hoax penganiayaan.
Dari rangkaian
kebohongan yang dilakukan Ratna lewat pesan WhatsApp, termasuk menyebarkan
foto-foto wajah yang lebam dan bengkak itu puncaknya membuat Prabowo menggelar
jumpa pers pada 2 Oktober 2018. Padahal wajah lebam dan bengkak Ratna merupakan
akibat tindakan medis operasi perbaikan muka.
ArdianZA
pada akun @YumaAr_ memaparkan bahwa dari kasus penyebaran hoax yang dilakukan
Ratna ini memperlihatkan buruknya leadership Prabowo. Hal itu pun, lanjutnya,
merupakan bukti gagalnya memimpin tim sukses.
“Entah sengaja
atau di bahkan di skenario, tapi sandiwara Ratna Sarumpaet membuktikan Prabowo
Subianto tak mampu pimpin timsesnya. Gimana pimpin rakyat Indonesia,” cuitnya.
Netizen pun
mempertanyakan, dari sejumlah kasus hoax yang dilakukan relawan saat itu bahkan
tidak ada pembelaan dari pihak Prabowo.
“Apa yang
terjadi dengan emak-emak itu? Tidak diakui dan disanggah oleh Fadli Zon dengan
kata andalan ‘Saya tidak kenal’ dan ‘itu bukan team kita’. Kenapa hal ini bisa
terjadi? Karena mereka Raja Tega,” cuit @semakduri123.
“Setelah
membela mati-matian, akhirnya ditinggalkan begitu saja. Ternyata salah langkah
itu sangat menyakitkan,” ucap @Akbar84.
Warga
Twitter lain mengungkapkan kembali penyataan Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar
yang membeberkan kesalahan Prabowo sebagai pelaku pelanggaran HAM berat. Agum
waktu itu menjadi salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira yang ikut
menyidangkan Prabowo.
Mantan
Danjen Kopassus sebelum Prabowo ini mengaku bicara dari hati ke hati dengan
anggota Tim Mawar, tim yang diduga melakukan penculikan dan penghilangan paksa
aktivis 1997/1998, yang merupakan bekas anak buahnya.
“Mustinya
untuk mencalonkan diri sebagai presiden Prabowo malu, berawal pada kasus 1998,
terjadi penculikan beberapa aktivis. Dan pada kasus ini Prabowo adalah
tersangkanya. @Gh1nh4,” pungkasnya.
0 Komentar