SIKAP PRAGMATIS PRABOWO YANG TEGA TIDAK
MENGHARGAI TOTALITAS CAK IMIN DAN PKB
Pengamat
politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, melihat pendirian
Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta bukanlah pertanda kepastian
kedua partai tersebut berkoalisi.
Menurut
Najmuddin, saat ini Prabowo dan Gerindra masih memberi angin surga kepada PKB
sekaligus ingin melihat reaksi masyarakat.
"Pendirian
Sekber bukanlah kepastian untuk berkoalisi. Dan Prabowo belum memastikan untuk
menggandeng Cak Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai Cawapres," kata
Najmuddin, Senin (23/1/2023).
Ia menyebut
dengan pendirian Sekber ini, Gerindra dan Prabowo hanya sebatas mengakomodir
selera politik Cak Imin. Supaya PKB tidak tergoda untuk bergabung dengan poros
lain.
Najmuddin
melihat, siapa sosok Cawapres yang akan digandeng Prabowo masih akan terus
menjadi tanda tanya hingga detik-detik terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan
Umum (KPU) nanti.
Kondisi ini
pernah terjadi seperti Pemilu 2019 lalu di mana Prabowo justru menggaet
Sandiaga Uno sebagai Cawapres di detik-detik akhir pendaftaran.
Karena dalam
kesepakatan Capres-Cawapres menurut Najmuddin, selain mempertimbangkan peluang
menang, tapi juga ongkos kampanye yang cukup besar.
Sebelumnya,
Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meresmikan Sekretariat
Bersama (Sekber) yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta. Peresmian
dilakukan langsung oleh kedua ketua umum, yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin
Iskandar.
0 Komentar