Recent in Technology

BANGUN NARASI BURUK TANPA DATA DAN FAKTA DI AUSTRALIA

                          


 

BANGUN NARASI BURUK TANPA DATA DAN FAKTA DI AUSTRALIA

 

Politisi Partai Gerindra, Ferdinand Hutahaean menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya mental pengkhianat. Hal ini karena Anies telah menjelek-jelekkan penanganan Covid-19 di Indonesia saat dirinya menjadi pembicara di Universitas Australia International.

 

"Sikap Anies ini cenderung dia memiliki potensi mental pengkhianat ya, siapapun kita, seburuk apapun negara kita, jangan pernah kau jelek-jelekkan di luar negeri, di hadapan orang asing," kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Senin (13/3/2023).

 

Ferdinand menilai, apa yang disampaikan Anies itu bukan sebagai kritik. Sebaliknya, Anies justru terkesan berupaya untuk memperburuk citra Indonesia dan Presiden Joko Widodo di mata negara asing.

 

Baca Juga: Bukan di Bank, Lokasi Rafael Alun Timbun Duit Bergepok-gepok dan Emas Batangan 60 Kilogram Terungkap, Tempatnya Nggak Disangka-sangka

 

"Jelas-jelas ini bukan kritik ya, tetapi membangun narasi buruk terkait pemerintah di luar negeri, bahasa terangnya menjelek-jelekkan pemerintah di luar negeri, di hadapan orang asing," ujarnya.

 

Disisi lain, ia menilai Anies tidak punya pengetahuan yang cukup soal penanganan Covid-19 di Tanah Air. Sebab, Indonesia sendiri mendapat apresiasi dari organisasi kesehatan dunia karena dianggap berhasil mengendalikan penanganan Covid-19.

 

"Jadi kalau Anies bilang buruk, artinya Anies sedang menjelek-jelekkan pemerintah di luar, dunia tahu bahwa Indonesia dipuji-puji oleh WHO, nah Anies Baswedan mungkin tidak tahu itu, jadi dia menjelek-jelekkan sedemikian rupa," pungkasnya.

 

Sebelumnya, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan buka-bukaan soal kinerja pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menilai pemerintah pusat buruk dalam menangani Covid-19.

 

Hal itu Anies sampaikan di hadapan akademisi Universitas Australia Internasional pada Selasa lalu.

 

Dia bercerita bagaimana pengalamannya menangani Covid-19 saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ketika itu, menurut Anies, Pemprov DKI kerap berbeda pendapat dengan pemerintah pusat dalam penanganan Covid.

 

"Lihat saja cara respons Menteri Kesehatan. Selalu negatif pada kami (Pemprov DKI)," ujar Anies.

 

"Kami tidak sejalan dengan pemerintah pusat cara menangani Covid, khususnya Menteri Kesehatan," tambahnya.

 

Anies bercerita, saat Pemprov DKI memberikan hasil evaluasi dan penelitian pada Menteri Kesehatan, tetapi pihak Kemenkes meresponsnya dengan negatif.

 

"Kami kirim sampel dari pasien Covid di Jakarta pada Menteri Kesehatan. Tapi kami tidak pernah diberitahu hasilnya," ujarnya.

 

"Kami tidak pernah dapat respons baik dari menteri kesehatan. Karena itu, saya melakukan pendekatan berbeda, yaitu menjaga kepercayaan warga Jakarta," pungkas Anies.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement