SAMPAI AKHIR 2022, GERAKAN SERIBU EMBUNG
GANJAR TERCAPAI 1.135
Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki gerakan membangun seribu embung yang sudah
berjalan sejak 2015. Alhasil, gagasan itu tercapai hingga di tahun 2022
tercatat 1.135 Embung telah terbangun untuk irigasi dan air bersih se-Jateng.
Ganjar
mengungkapkan, membangun seribu embung merupakan cita-cita agar semakin banyak
petani terbantu. Sehingga, mereka tak kesulitan air lagi.
“1.000 (embung)
itu cita-cita karena bantuannya cukup banyak. Kabupaten membantu, CSR membantu,
pusat membantu jadi kita kelompokkan,” ujar Ganjar, beberapa waktu lalu.
Dengan
banyaknya embung itu, maka air akan terkelola dengan baik. Terutama, ketika air
hujan turun dan tidak terbuang sia-sia. Lantaran, sudah ada embung atau waduk.
“Lebih
banyak embung juga bisa dipakai sebagai cara kita mengelola air, masa air hujan
lewat begitu saja? Kalau banjir orang marah-marah kan. Kalau itu (air hujan)
dikumpulkan, apakah bentuknya waduk atau embung, ini bisa untuk pariwisata,
suplai air dan tentu saja pertanian yang ada di sekitarnya akan lebih
bermanfaat,” jelas Ganjar.
Mengingat
fungsinya yang banyak dan kebermanfaatannya yang tidak sedikit, maka Ganjar,
akan meneruskan program atau gagasannya tersebut di tahun depan.
“Maka kita
akan teruskan program ini dan semakin hari semakin bisa kita punya cara untuk
melibatkan pemangku kepentingan, sehingga sumber anggarannya tidak dari
pemerintah saja. Mungkin CSR, filantrop kita bisa jadikan satu untuk membuat
lebih banyak lagi,” terang Ganjar.
Orang nomor
satu di Jateng ini memang ingin menaikkan produktivitas pertanian. Ganjar
menyadari, potensi pertanian di Jawa Tengah cukup besar. Namun beberapa wilayah
masih terkendala kesulitan air, terutama saat musim kemarau.
Masalah itu
pun diatasi Ganjar dengan dibangunnya embung. Embung akan berfungsi menampung
air saat musim hujan dan bisa digunakan sebagai irigasi pertanian saat musim
kemarau.
“95 persen
penduduk yang ada di Desa Gudangharjo ini, terdiri dari 8 dusun yang
memanfaatkan embung ini. 95 persen tadi dari jumlah penduduk kami 500, kepala
rumah tangga 400 sekian yang menggunakannya,” ungkap Kepala Desa Gudangharjo,
Kecamatan Parunggupito, Kabupaten Wonogiri.
Maka tak
heran jika Ganjar angkat topi tinggi saat bertemu dengan Subari, petani asal
Desa Kalibareng, Kabupaten Kendal. Subari, petani sederhana menghibahkan
tanahnya untuk mendukung program gubernur. Bahkan tanah yang disumbangkan untuk
embung seluas 1600 m2, atau lebih dari satu setengah hektare.
“Kalau uang
hanya sekadar saya nikmati sendiri. Tapi kalau embung dibuat untuk bersama-sama
dengan masyarakat agar sejahtera. Jadi bisa membantu,” tutur Subari.
0 Komentar