Hasil survei INDOMETER menunjukkan
publik memberikan apresiasi positif kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam hasil survei menyatakan 80,2
persen responden mengaku puas atas kinerja Jokowi, sedangkan 18,9 persen
responden yang menyatakan tidak puas.
Kemudian, sebanyak 1,1 persen merasa
sangat tidak puas, dan sisanya 0,9 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Diungkap Direktur Eksekutif Lembaga
Survei INDOMETER, Leonard, kepuasan responden atas kinerja Jokowi ini atas
dasar dalam mengatasi inflansi.
"Publik puas dengan kinerja Jokowi
karena dinilai telah bekerja keras mengatasi inflasi," kata Leonard,
sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menurutnya, masyarakat Indonesia
menyadari bahwa saat ini situasi memang tengah sulit, namun mereka melihat
pemerintahan Jokowi bekerja mencari solusi.
Dalam beberapa bulan terakhir,
Pemerintah bertahan untuk menggelontorkan subsidi kepada masyarakat yang
diuntungkan dengan windfall komoditas di pasar global.
"Tetapi, sinyalemen menunjukan
bahwa kenaikan harga komoditas mulai melanda, yang akan berpengaruh terhadap
pemasukan APBN," kata dia menambahkan.
Disebutkan Leonard, hal tersebut sudah
terbukti dengan adanya rencana Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi, yaitu Pertalite dan Solar.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi bisa
dipastikan akan menggerak laju inflasi dan menuai protes masyarakat,"
katanya menyebutkan.
Naiknya harga Pertalite, ucap dia, bisa
membuat membuat selisih harga dengan Pertamax, yang merupakan BBM non-subsidi,
menjadi lebih kecil.
Pemerintah telah mendorong agar
masyarakat untuk menggunakan BBM dengan oktan tinggi dan lebih ramah
lingkungan.
"Pemerintah harus bisa menjelaskan
kepada masyarakat mengapa BBM bersubsidi dinaikan serta apa kompensasi yang
bisa didapatkan," pungkas Leonard.
0 Komentar