"Kunjungan
Widodo ke China menunjukkan posisi netral dan seimbang negara-negara di Asia
Tenggara yang diwakili oleh Indonesia terhadap China dan Amerika Serikat
(AS)," ujarnya, seperti dikutip media setempat, Jumat (22/7/2022).
Kunjungan
Jokowi dinilai sangat penting bagi hubungan bilateral kedua negara, apalagi
Jokowi bakal menjadi kepala negara pertama di dunia yang mengunjungi China
pasca-Olimpiade Musim Dingin.
Di sela-sela
Olimpiade yang digelar di Beijing pada awal Februari 2022, Presiden China Xi
Jinping menerima kunjungan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan,
termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada kunjungan
mendatang, Presiden Jokowi akan diterima oleh Presiden Xi Jinping dan Perdana
Menteri Li Keqiang di Beijing.
"Kunjungan
Widodo sangat penting karena dua kepala negara tidak bisa saling mengunjungi
hampir tiga tahun akibat Covid," kata Tang, peneliti pada China Institute
of Internatonal Studies.
Ia
memprediksi, kunjungan Jokowi tidak hanya mendorong peningkatan kerja sama
bilateral perdagangan dan ekonomi China-Indonesia dan China-ASEAN, melainkan
juga mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas global.
"Kerja
sama ekonomi dan perdagangan akan menjadi topik yang sangat penting. Kedua
belah pihak kemungkinan besar akan membuat pencapaian praktis karena kerja sama
semacam itu sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi bilateral dan
regional," kata Tang, seperti dikutip Global Times.
Meski momentum
kerja sama China-Indonesia cukup kuat seiring dengan peningkatan volume
perdagangan bilateral di tengah dampak Covid-19, Tang melihat Indonesia masih
berada di bawah tekanan kenaikan harga bahan pokok internasional dan inflasi
domestik.
Karena itu,
menurut Tang, Indonesia ingin meningkatkan kerja sama dengan China untuk
mempertahankan tren positif tersebut dan menciptakan lebih banyak kesempatan.
Data Kementerian Perdagangan China menunjukkan, volume perdagangan China-Indonesia meningkat dari 30,8 persen menjadi 32,75 persen selama periode Januari-Maret 2022.
0 Komentar