TAK MILIKI IKATAN YANG KUAT, POSISI ANIES
BASWEDAN PALING RENTAN
Karena belum
fix meramu siapa bakal pendamping Anies Baswedan, Koalisi Perubahan yang
terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS, terlihat goyang kesolidannya. Saling
ancam dan gertak mulai nampak. Kalau begini terus, koalisi ini terancam bubar.
Ketua
Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menyatakan, deklarasi capres-cawapres
bagi Demokrat sangat penting, karena berkaitan erat dengan pemenangan Pilpres
maupun Pileg 2024.
Dengan
kondisi Koalisi Perubahan yang belum juga melakukan deklarasi capres-cawapres,
elektabilitas Demokrat mulai tergerus. Berdasarkan survei Litbang Kompas,
elektabilitas Demokrat saat ini turun 0,7 persen dibanding pada Januari 2023.
Andi Arief
memberi target agar Koalisi Perubahan segera melakukan deklarasi cawapres di
Juni 2023. Jika tidak, Demokrat akan memikirkan opsi lain menuju Pilpres 2024.
“Kalau Bulan
Juni tak akan ada deklarasi, maka akan sulit buat partaipartai pendukung
seperti NasDem, PKS, dan Demokrat. Ya, artinya bahwa kemungkinan-kemungkinan
opsi lain juga akan dipikirkan,” ucapnya, kemarin.
Dalam survei
Litbang Kompas, Demokrat sukses berada di tiga besar. Namun, elektabilitas
turun. Pada survei Januari 2023, elektabilitas Demokrat mencapai 8,7 persen,
berada di bawah PDIP yang memperoleh 22,9 persen dan Gerindra 14,3 persen.
Sementara,
dalam survei Mei, elektabilitas Demokrat tinggal 8,0 persen, jauh di bawah PDIP
yang mencapai 23,3 persen dan Gerindra yang sebesar 18,6 persen.
Andi
menyebut, pihaknya masih mempelajari alasan elektabilitas partainya mengalami
penurunan. Sebab, hal itu membuatnya bingung, apalagi tidak ada kesalahan yang
diperbuat oleh partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini.
“Ini sedang
kita pelajari bersama, karena penurunan ini tentu pasti ada penyebabnya ya.
Sedang kami pelajari. Rasanya kami tidak banyak lakukan kesalahan, kecuali
memang koalisi belum terbentuk,” ujar dia.
Mendengar
keluhan Andi Arief ini, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali malah seakan
menyindir. Dia menyebut, Demokrat seperti mengancam akan keluar agar AHY bisa
ditetapkan sebagai cawapres pendamping Anies.
“Bisa jadi
karena ketidakpastian AHY jadi wapres, atau dia (Andi Arief) ingin mengatakan
bahwa kalau Anies tidak dengan AHY, kami akan keluar,” kata Ahmad Ali, kemarin.
Sejak awal
Koalisi Perubahan dibentuk, Ali menegaskan, semua partai sepakat untuk
menyerahkan urusan cawapres kepada Anies. Sehingga anggota koalisi tidak berhak
memaksa ketua umumnya menjadi cawapres.
Soal
turunnya elektabilitas Demokrat, Ali menegaskan, tidak ada kaitannya dengan
deklarasi cawapres Koalisi Perubahan. Dia menyatakan, semua partai mengalami
pasang surut elektabilitas.
Termasuk
Partai NasDem. Dia pun meminta Andi Arief tidak mengeluarkan pernyataan yang
membuat kegaduhan di internal Koalisi Perubahan. Apalagi sampai menyebabkan
keretakan.
“Sebaiknya
semua kader atau parpol konsisten saja dengan pernyataan tunduk ketumnya,”
pungkas Ali.
Juru Bicara
PKS Muhammad Kholid menyebut, partainya sampai saat ini masih solid mendukung
Anies. Dia mengatakan, pengumuman cawapres memerlukan kajian yang matang. Oleh
karena itu, tidak perlu buru-buru melakukan deklarasi.
“Karena kita
mencari sosok yang terbaik dari yang terbaik dan memiliki elektabilitas yang
tinggi, berpeluang menang,” tuturnya.
Jika
Demokrat mau mengambil opsi lain, Kholid mengatakan, PKS akan menghormati
langkah tersebut. Namun, dia menegaskan, PKS akan tetap berjuang bersama NasDem
dalam koalisi. “Insya Allah, PKS akan komitmen,” pungkasnya.
Direktur
Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah turut menanggapi
pernyataan Andi Arief ini. Dia bilang, sebenarnya elektabilitas Demokrat secara
konsisten mengalami peningkatan sebelum adanya wacana pengusungan Anies.
Sehingga,
kurang tepat, jika Andi Arief mengaku suara Demokrat turun akibat Koalisi
Perubahan belum mengusung cawapres.
“Pernyataan
Andi Arief tidak cukup kuat gambarkan penyebab turunnya elektabilitas partai
dan belum tentu Demokrat turun. Dalam catatan IPO, masih dalam kondisi stabil
di 4 besar,” ungkapnya.
0 Komentar