GANJAR DAN ISTRI MENJADI CONTOH KEHARMONISAN
SEORANG PEMIMPIN
Potret
romantisisasi Ganjar bersama Atikoh ketika saling melangkahkan kedua kakinya
untuk menyusuri jalan. Meskipun visual keduanya diambil dari angle belakang,
namun tetap saja, kemesraan sepasang suami-istri tersebut masih begitu kentara.
Dalam
unggahan tersebut, tampak terlihat jika keduanya saling bergandengan tangan
saat hendak menyebrangi jalanan. “Erat,” begitulah kondisi jari-jemari keduanya
yang saling bertaut.
Teruntuk
wanita, love language semacam itu sangatlah berarti. Meskipun dimata orang lain
terkesan biasa, namun bagi wanita-wanita berhati lembut pun menganggap jika
hal-hal kecil seperti itu sangatlah bermakna baginya.
Begitu pula
dengan Atikoh, perhatian sekecil apapun dari Ganjar, sudah pasti akan membuat
hatinya mabuk kepayang.
Physical
touch yang Ganjar berikan untuk seorang Atikoh benar-benar membuatku
terkagum-kagum kepada sosoknya.
Mataku pun
kembali dibuat terpesona akan sosok Ganjar yang begitu memuliakan perempuan.
Melihat fenomena seperti itu, diriku kembali teringat pada pesan ibukku dalam
hal memilih pasangan hidup.
Ibukku
berpesan, agar kedepannya memilih suami yang bertanggung jawab, dapat menjadi
seorang kepala keluarga yang bisa diandalakan dan mampu menuntun keluarganya
dalam hal kebajikan, serta menyayangi wanita yang telah melahirkannya.
Menurut
ibuku, sosok lelaki yang amat menyayangi keluarga terlebih ibunya, bisa
dipastikan bahwa dirinya adalah pria berhati lembut, penuh ketulusan, penyabar
serta menyayangi wanita yang dicintainya. Karakteristik pria seperti ini
tentunya tak akan tega ketika harus menyakiti wanita yang telah dipilih untuk
mendampingi hidupnya.
Dan benar
saja, diriku turut dibuat berkaca dari perlakuan ayahku kepada nenekku alias
ibunya. Dimasa tua nenekku, ayahku sangat menjaga serta memperhatikan kondisi
nenekku dengan amat teliti. Mulai dari asupan makan pun turut menjadi konsen
ayahku. Betapa sayangnya anak lelaki (ayahku) ini kepada ibunya.
Itulah alasan
mengapa ibukku sangatlah ingin puterinya ini kelak mendapat lelaki tepat, yang
bisa melindungi serta mengayomi keluarganya.
Dari pesan
orang tuaku, diriku pun telah memantapkan hati untuk memilih pasangan yang
memiliki tabiat layaknya seorang Ganjar Pranowo, yang sangat perhatian kepada
istri tercintanya.
Sangking
nge-fansnya diriku kepada pasangan ini, membuat adrenalinku semakin kuat dalam
menelisik seberapa cinta dan kasih sayang yang telah digoreskan Ganjar pada
istrinya.
Tak
kusangka, rupanya diriku terlalu cepat kala menelisir kisah-kisah romantisme
keduanya. Mataku sempat dibuat nanar ketika mendapati sebuah foto yang membuat
jantungku berdegup begitu cepat, lantaran terpesona dengan sosok didalam gambar
tersebut.
Lagi-lagi
momen manis Ganjar bersama istri terjepret kamera canggih. Dengan jelasnya,
didalam foto tersebut membeberkan aktivitas Ganjar yang tengah memijit lembut
kaki sang istri yang kelelahan setelah melewati garis finish marathon.
Yap, istri
Ganjar ini memanglah memiliki hobi unik, yang tentunya berbeda dengan istri
pejabat lainnya. Atikoh, seorang ibu yang gemar ber-olahraga. Ragam akitivitas
olahraga yang digelutinya antara lain lari-lari dan bersepeda.
Disaat
kebanyakan istri seorang pejabat memiliki hobi flexing. Namun berbeda dengan
Atikoh, wanita satu ini lebih suka dalam hal yang berhubungan dengan aktivitas
pemeliharaan kesehatan tubuh. Bahkan, Atikoh sendiri tak tahu-menahu tas-tas
branded yang sering ditenteng para artis-artis ternama.
Produk
lokal, menjadi pilihan terbaik keluarga Ganjar. Ibarat kata, keberadaan produk
lokal sudah seperti manekin berjalan bagi Ganjar dan Atikoh. Karena dari
pemilihan produk lokal itu, bisa menjadi bagian promosi dari produk warganya.
Meskipun
jauh dari kata mewah, namun keadaan demikian tak membuat Atikoh malu. Justru
dirinya tampil percaya diri dengan printilah barang lokal yang harganya tak
membuat kantong mringis.
Kesederhanaan
seperti ini sudah mereka lakoni sedari awal menikah. Bahkan, bisa dikatakan
jika keduanya merangkak bersama-sama dari bawah.
Disaat
banyaknya berita bersliweran yang memuat perpisahan lantaran keadaan ekonomi
maupun masalah prahara rumah tangga lainnya. Namun hal seperti itu tak berlaku
bagi Atikoh. Suka dan dukanya bersama Ganjar, ia lalui bersama-sama.
Mengontrak
rumah pun juga telah dirasaknnya. Akan tetapi, berkat kesabaran serta
kelegowoan pasangan ini, membuat Tuhan menaikkan derajat keluarga kecil mereka.
Seperti yang kita lihat saat ini, Ganjar diamanahi tugas untuk menjadi seorang
Gubernur dan telah berlangsung selama dua periode.
Meski tak
mudah menjadi seorang pemimpin. Namun dengan ketelatenan Ganjar dalam merawat
tanggung-jawabnya, membuat ia kembali dinaikkan derajatnya oleh Tuhan. Kini,
dirinya dinobatkan menjadi Capres yang akan siap sedia beradu kompetensi pada
Pemilu mendatang.
Dan
pastinya, Ganjar tak akan pernah merasa sendirian dalam melewati kompetisi itu.
Sebab, dibelakangnya akan selalu ada sosok wanita serta ibu hebat yang akan
senantiasa memberikan support untuk Ganjar.
Bagi seorang
Atikoh, Ganjar adalah belahan jiwanya. Meski ia tahu bahwasannya suami
tercintanya itu juga milik masyarakat, namun dirinya tak akan pernah merasa
cemburu apalagi tersaingi. Sebab ia tahu, itulah konsekuensi yang harus
diterimanya kala menjadi istri seorang politikus ulung.
Pada hari
esok yang akan datang, Atikoh juga tak akan sendirian dalam memberikan dorongan
untuk Ganjar. Namun akan ada jutaan masyarakat Indonesia yang akan ikut serta
dalam mendukung serta memanjatkan doa terbaik untuk Ganjar, supaya kelak
dirinya dapat menjadi pemimpin mereka, dengan meneruskan kiprah seorang Joko
Widodo.
Mungkin
diwaktu mendatang pula, akan semakin banyak cerita sweet dari perjalanan cinta
Ganjar dan Atikoh yang saling bersatu padu dalam melindugi serta mengayomi
warganya.
0 Komentar