Recent in Technology

PRABOWO BELUM SEKELAS JOKOWI, DIA MASIH TERLALU OTORITER

                           


 

PRABOWO BELUM SEKELAS JOKOWI, DIA MASIH TERLALU OTORITER

 

Prabowo salah satu sosok politisi yang terkenal ya. Mungkin yang paling terkenal dibanding Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Mostly karena, Prabowo sudah mengikuti 3 kali pemilihan presiden, tahun 2009, 2014 dan 2019. Dan rencananya pada 2024, Prabowo bakal nyapres lagi.

 

Soal mau nyapres sih, itu hak Prabowo ya. Toh gak ada aturan yang membatasi. Kalau pun nanti bakal diduetkan dengan Ganjar Pranowo, misalnya ya, ya kita sih pasti akan dukung. Karena saya yakin kalau sampai duet Ganjar-Prabowo maju, itu pasti merupakan hasil dukungan dari Presiden Jokowi. Ngikutin Pak Jokowi aja hehehe…

 

Lain halnya jika Prabowo maju nyapres terpisah dari Ganjar Pranowo. Saya harap semuanya berpikir dulu beberapa kali sebelum memutuskan untuk menaruh dukungannya ya. Kenapa demikian? Karena ada kejadian penting yang menyebabkan saya yakin, bahwa Prabowo ini masih bersifat otoriter. Otoriter yang keras ya, maksudnya yang kaku gitu. Beda dengan Presiden Jokowi, yang walaupun keras hatinya dan keras kepalanya, namun kita tidak pernah melihat Presiden Jokowi ini keras terhadap warga yang menzolimi beliau dan keluarga beliau. Dari kejadian itu juga saya melihat bahwa Prabowo ini masih merasa harus dilayani ya. Gak seperti Presiden Jokowi ya. Setahu saya Presiden Jokowi itu minim minta dilayani. Dikasih makanan apa pun ya dimakan, gak minta ini itu. Mirip-mirip dengan karakter para pemimpin generasi muda milenial di perusahaan swasta, yang mayoritas bersikap melayani diri sendiri untuk hal-hal yang sifatnya personal ya. Seperti kalau mau ngopi ya bikin atau beli sendiri. Mau fotokopi ya fotokopi sendiri. Kira-kira seperti itu ya.

 

Kita lihat dulu kejadiannya ya. Kejadiannya pada awal bulan ini. Dalam acara reuni akbar dan halal bihalal purnawirawan TNI-Polri di Yogyakarta. Di mana Prabowo hadir sebagai Ketua Dewan Pembina Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR). Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pidato atau orasi ya. Berbagai macam yang disampaikan oleh Prabowo. Di antaranya, Prabowo mengaku diejek oleh banyak pihak terkait langkahnya nyapres lagi di 2024, padahal sudah beberapa kali kalah. Ejekan itu dibalas oleh Prabowo dengan menyatakan bahwa dirinya dididik secara militer untuk tidak kenal menyerah. Ketika jatuh, Prabowo kemudian bangkit kembali. Katanya menang kalah itu biasa. Jangankan menang kalah, mati dalam pertempuran pun Prabowo siap, demikian katanya ya.

 

Nah, di tengah-tengah orasinya, Prabowo mungkin ingin minum ya. Dia tampak mencari-cari minuman di sekitar mimbar pidatonya. Namun, ketika menemukan cangkir minuman, ternyata cangkir itu kosong. Prabowo kemudian menyebut panitia nakal sambil seperti becanda membalik cangkir yang dipegangnya. Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki berseragam membawakan cangkir minuman. Ketika orang itu hendak meninggalkan panggung, Prabowo menahannya, lalu menyuruh dia melakukan gerakan squat jump. Terdengar suara Prabowo tertangkap mikrofon, “squat jump dulu, squat jump”, katanya Sumber. Laki-laki itu melakukan gerakan squat jump selama 4 atau 5 kali ya, dan sesudah itu baru meninggalkan panggung.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement