NGAKAK! ANIES TANPA SADAR AKUI DIRINYA LEBIH JAGO NGEBACOT DARIPADA KERJA
anyak yang menyangka Presiden Jokowi takut sama pencapresan Anies. Itulah kenapa orang nomor satu di Indonesia itu dikatakan benci sama Surya Paloh. Karena Om Brewok mencalonkan eks Gubernur DKI tersebut sebagai Capres 2024.
Karena coba kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang, untuk apa sih Jokowi takut Anies jadi Capres?
Gak ada alasannya sama sekali.
Wong elektabilitas Anies juga rendah kok. Yang jadi pendukungnya juga hanya; Kadrun, FPI, partai kecil (PKS, NasDem dan Partai Demokrat) serta pencapaiannya tidak ada yang bisa dibanggakan selain JIS.
Dikit-dikit yang dipamerkan oleh Anies, stadion yang tidak sesuai standar FIFA itu.
Pertanyaannya, kenapa demikian?
Karena itulah satu-satunya hasil kerjanya yang bisa dia perlihatkan ke publik.
Gak akan mungkin misalnya Anies memamerkan kelebihan bayar Pemprov DKI yang mencapai ratusan miliar rupiah tersebut atau jualan instalasi bambu getah-getih yang berusia 11 bulan itu.
Dan tidak akan mungkin politisi yang dekat dengan tokoh 212 Rizieq tersebut memamerkan program rumah DP nol yang gagal total.
Karena kader partai pengusungnya sendiri yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus pernah mengatakan, program rumah DP nol merupakan program bohong.
"DP Rp 0, sudahlah itu bohong, alas hukumnya (saja) nggak jelas. Rumah yang tak bisa dimiliki, itu HGB. Bapak-Ibu sekalian, nanti kalau kalian beli itu, itu HGB di atas HPL (hak pengelolaan) Pemprov DKI. Artinya, tanah dan bangunannya hanya bisa dimiliki temporer 1 kali perpanjangan, habis itu keluar. Mana rumah tapak itu? Tidak ada. Rumah tapak itu di awang-awang," ujar anak buah Surya Paloh tersebut dengan nada tegas.
Justru yang orang tahu dari Anies ini bukan prestasinya tapi ngebacotnya yang gak ketulungan.
Segede-gedenya bacot Musni Umar dan Novel Bamukmin, masih lebih gede bacot Wan Anies.
Nah, baru-baru ini ia sendiri yang mengakui kalau dirinya memang jago ngebacot.
Jadi pada Sabtu, 20 Mei 2023 kemarin Anies hadir di acara Milad PKS. Karena dirinya diusung oleh partai tersebut sebagai Capres maka dia pun diberi panggung untuk menyampaikan pidato.
Di situlah Anies mengatakan, dia siap adu bacot dengan Capres lainnya.
Hanya saja, karena kata bacot itu rada kasar maka ia ganti dengan kata gagasan.
Gagasan yang tidak terwujud, itu-lah bacot namanya. Seperti naturalisasi sungai.
Tidak berhenti sampai di situ, Anies juga mengatakan kalau dirinya lari keliling Indonesia pasti akan kalah. Tapi kalau adu kata-kata dia akan menang Hahaha…
Artinya apa?
Kalau dia jadi presiden nanti, sudah bisa dipastikan orang ini akan lebih banyak ngomong daripada bekerja.
Kemudian, Wan Anies juga tidak akan keliling Indonesia mengawasi proses pembangunan serta mendengarkan keluh kesah masyarakat seperti yang dilakukan oleh Jokowi.
Ia akan lebih banyak duduk santai di Istana sambil menunggu laporan anak buah. Di samping menyiapkan kata-kata (bacot) untuk disampaikan kepada wartawan.
Tidak lupa pula ia menyiapkan bahan untuk ngeles kalau ada program kerja yang gagal total seperti rumah DP nol.
Inilah ciri khas politisi elitis, bukan merakyat.
Nafsu berkuasanya gede tapi Ok OC alias Ogah Kerja Ogah Capek.
Lantas, kalau Anies gak mau keliling Indonesia, siapa yang akan melakukan hal itu?
Para pendukungnya.
Seperti Musni Umar yang potensial jadi Menteri Pendidikan. Orang ini yang akan datang ke sekolah-sekolah, memantau proses belajar mengajar di sana.
Kemudian, ada Geisz Chalifah yang berpotensi jadi Menteri BUMN. Si botak yang dijuluki Tuyul Ancol ini yang akan menyeleksi siapa saja yang akan duduk di kursi direksi BUMN.
Dan ada Novel Bamukmin, si Menteri Agama kabinet Anies yang akan keliling Indonesia memastikan rumah makan tidak buka di bulan puasa bersama para Laskar FPI.
Sementara, dokter Tifa, Eko Boy, Bachrum Achmadi, Panca gagap, dll masih setia main Twitter untuk mengharumkan nama mantan menteri pecatan itu di Medsos.
Terakhir apa yang terjadi?
Kembali ke zaman jahiliyah. Pembangunan infrastruktur banyak yang mangkrak seperti Wisma Atlet Hambalang. Serta kader partai penguasa (orang-orang berwatak rakus seperti Johnny G Plate dan Luthfi Hasan Ishaaq) pesta pora melakukan korupsi.
0 Komentar