POLEMIK WARGA KAMPUNG SUSUN BAYAM PENINGGALAN ANIES MASIH BERLANJUT
Sejumlah warga bekas gusuran proyek Jakarta International Stadium (JIS) hingga kini masih belum bisa menempati hunian Kampung Susun Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim lantas menyarankan mereka untuk bisa pindah ke rumah susun lainnya di Ibu Kota.
"Saya mau tahu ya, mereka mau enggak tinggal di rusun? Itu saja. Kalau mau sih, kita sediakan. Karena kasihan juga warganya," ucap Ali di Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (28/3/2023).
"Bukan (Kampung Susun Bayam), rusun yang lain," sambungnya.
Ali tak memungkiri bahwa secara teknis keberadaan Kampung Susun Bayam di bawah kewenangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Namun, Ali juga meyakini bahwa jika ada alternatif lain bakal lebih baik, begitupun bagi para warga.
"Iya, sebenarnya ini kan memang secara teknis masih di kewenangan Jakpro untuk pembangunan ini," kata Ali.
"Tapi kalau memang, ini kalau memang, ada alternatif tentu akan lebih baik, kan kasihan juga warga kita kalau nanti bisa masuk tapi harganya mahal ya. Karena kan ini belum diserahkan ke Dinas Perumahan," jelasnya.
Warga korban penggusuran proyek Jakarta Internasional Stadium (JIS) memasang tenda di depan gerbang Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022).
Adapun hingga kini, sebanyak 123 Kepala Keluarga (KK) eks gusuran proyek JIS belum bisa menempati hunian Kampung Susun Bayam karena belum ada kesepakatan soal tarif sewa dengan PT Jakpro.
Kekinian, warga nekat menduduki Kampung Susun Bayam.
Aksi nekat ini dilakukan warga Kampung Bayam korban gusuran proyek JIS lantaran kecewa hingga saat ini belum bisa menempati hunian yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
Informasi yang diterima TribunJakarta.com, warga Kampung Bayam mulai menduduki KSB sejak 11 Maret 2023 lalu.
Hal ini pun disayangkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk Pemprov DKI untuk mengelola KSB.
VP Corporate Secretary Jakpro Syachrial Syarief mengatakan, mereka berhasil menduduki Kampung Susun Bayam setelah berhasil mengelabui petugas jaga.
“Ini kami sayangkan ya, karena warga saat masuk ke area mereka bilang sudah ada janji sama Jakpro. Padahal, kami tidak ada janji untuk menerima mereka di dalam area rusun, mereka masuk saja,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/3/2023).
Ia pun menyebut, hingga saat ini masih ada beberapa warga yang bertahan di dalam KSB.
Meski mereka menerobos masuk dengan mengelabui petugas, namun Jakpro tak memaksa warga Kampung Bayam untuk keluar dari KSB.
0 Komentar