Recent in Technology

JAWA TENGAH KEMBALI PROMOSIKAN DESA MELALUI GELARAN EVENT BERTAJUK 'MORO WORO IV'

                



 JAWA TENGAH KEMBALI PROMOSIKAN DESA MELALUI GELARAN EVENT BERTAJUK 'MORO WORO IV'


Untuk mempromosikan potensi Desa Woro, pemerintah desa setempat menggelar event yang bertajuk Moro Woro IV. Di event tersebut, banyak pedagang yang menjajakan berbagai produk, termasuk buah-buahan, seperti durian, duku, dan alpukat. Tak ketinggalan, petai yang merupakan produk dari Desa Woro.


Tokoh masyarakat Desa Woro selaku ketua panitia, Supriyadi, menceritakan keterlibatan seluruh Rukun Warga (RW) dengan mengisi semua stan di lokasi. Dirinya berupaya, setiap tahun dapat melakukan inovasi di Moro Woro. Harapannya, event tahunan ini selalu dinanti oleh banyak orang.


Melihat konsistensi Moro Woro, Supri berharap akan adanya pasar desa, yang menjual hasil bumi Woro. Sehingga, memberikan dampak peningkatan ekonomi warga.


“Pasar ini kita branding menjual hasil bumi Woro. Itu PR kita bersama, sehingga harapannya Woro bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” ujar pria yang akrab disapa Ki Supri.


Wakil Bupati Rembang Mochammad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan, Moro Woro sangat penting untuk meningkatkan perekonomian warganya. Menurutnya, potensi Woro harus terus dipublikasikan dan dipromosikan.


Wabup berharap, Woro dengan segala potensi hasil buminya, bisa segera menjadi desa yang mandiri, beralih status dari desa dengan kemiskinan ekstrem. Termasuk, permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang baru saja mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebanyak 10 unit.


“Kita pemerintah kabupaten juga ikut mendorong. Semoga Desa Woro ini bisa lebih baik lagi. UMKM, usahanya terus tumbuh, kesenian dan komoditas perkebunannya bisa terus tumbuh. Andalannya, duku dan durian semoga bisa tumbuh dengan baik,” tandasnya.


Sebagai informasi, selain adanya pedagang buah-buahan, juga ada arak-arakan gunungan buah-buahan lokal. Ada durian, pete, beberapa sayuran, ditandu dan diiring jajaran pemerintah desa dan warga.


Kesenian Barongan, tarian khas Rembang Orek-orek, juga ditampilkan sebagai hiburan pembuka. Ditambah aksi pamungkas dari dalang cilik asal Desa Woro, Narendra Abdul Latif, yang baru duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD).


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement