UANG 432 M ANGGARAN UNTUK 14 GELANGGANG REMAJA
GGAL DIREALISASIKAN ERA ANIES
Wakil Ketua
Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyayangkan
pembangunan atau rehabilitasi 14 gelanggang remaja gagal terealisasi pada tahun
2022 sampai masa jabatan Gubernur Anies Baswedan berakhir pada 16 Oktober 2022
lalu.
Padahal,
kata Anggara, pembangunan 14 gelanggang remaja itu sudah dialokasikan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2022.
"Saat
pembahasan APBD 2022, Komisi E mendorong agar pembangunan atau rehab total
gelanggang remaja dapat jadi prioritas utama di tahun ini. Kami anggarkan total
Rp432 Miliar untuk membangun di 14 titik, tapi gagal direalisasikan tahun
ini," kata Anggara di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Hal
tersebut, kata pimpinan Komisi Bidang Kesra itu, sangat disayangkan karena
gelanggang remaja yang layak merupakan hak masyarakat DKI Jakarta.
Karenanya,
Anggara meminta Pemprov DKI khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora)
mengevaluasi tata kerja untuk merealisasikan belanja yang sudah dianggarkan.
"Harus
dievaluasi tata kerja secara keseluruhan, apa yang menghambat eksekusi
pembangunan ini. Saya harap tidak terulang lagi apalagi menyangkut anggaran
sebesar ini," tuturnya.
Anggara
menyampaikan bahwa ia akan kembali memperjuangkan pembangunan Gelanggang Remaja
untuk dianggarkan kembali tahun 2023.
"Nanti
akan kami diskusikan di Komisi E berapa yang akan kita anggarkan kembali tahun
2023. Kami mau beberapa tahun ke depan persebaran Gelanggang Remaja yang baik
bisa merata dengan tidak ada bangunan yang tidak layak," ujarnya.
Anies
Baswedan ingin program kerjanya berlanjut
Sebelumnya,
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap seluruh program kerja sama yang
telah dibangunnya dapat terus berlanjut di masa kepemimpinan berikutnya. Masa
jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
"Jadi
kita berharap itu bisa diteruskan lewat apa? Tentu lewat peraturannya,"
kata Anies saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Anies
mencontohkan program garapannya, yaitu transportasi umum berkeadilan.
Menurutnya, program tersebut menunjukan hasil positif.
"Seperti
misalnya kendaraan umum, penumpangnya dulu setiap hari itu 350 ribu tahun 2016,
tahun 2020 berhasil mencapai 1 juta tapi target kita sesungguhnya adalah 4
juta," katanya.
Tren ini,
kata Anies, harus diteruskan supaya pengguna kendaraan umum lebih banyak, emisi
berkurang, dan warga Jakarta memiliki kota yang lebih sehat.
"Jadi,
kita berharap itu bisa diteruskan lewat apa? Tentu lewat peraturannya, sudah
ada komitmennya untuk subsidinya, sudah ada program di Transjakartanya,
sehingga dengan begitu ini bisa berkelanjutan," ujar pria kelahiran 7 Mei
1969 itu.
Anies
Baswedan Bahas Kelanjutan Pertukaran Pelajar dan Guru dengan Gubernur Tokyo. Kesepakatan
lain yang dibuat Anies sebelum lengser dibuat dalam pertemuan bilateral
Gubernur DKI Jakarta itu dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike di sela agenda
Urban 20 atau U20 Mayors Summit pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Usai
pertemuan, Anies mengatakan kedua belah pihak membahas rencana pertukaran
pelajar, guru, dan kepala sekolah dari Tokyo dan Jakarta untuk saling belajar
dan berbagi pengalaman.“Itu sudah kami sepakati, akan segera kami eksekusi,”
kata Anies kepada wartawan di Jakarta.
Anies
menjelaskan program pertukaran pelajar dan guru antara Jakarta-Tokyo ini sempat
terhenti dalam beberapa tahun terakhir imbas Covid-19.
Seiring
meredanya wabah penyakit Covid-19, kedua pemimpin kota ini sepakat mengaktifkan
kembali program tersebut. “Kami berbicara tentang potensi pertukaran pendidikan
yang sempat terhenti beberapa waktu dan kita akan aktifkan lagi,” ujarnya.
Selain
pendidikan, Tokyo-Jakarta juga membahas tentang pengelolaan efek rumah kaca,
serta berbagai persoalan yang acap kali dihadapi di perkotaan.
“Selebihnya
kita berbicara tentang bagaimana kita bisa saling belajar dalam pengelolaan
kota karena masalahan yang dihapi kota-kota ini hampir semuanya klasik,” kata
Anies.
Selain itu,
Anies dan Koike turut membahas soal ketimpangan masalah sosial-masyarakat yang
semakin dirasakan yang terjadi di dalam negeri dan di dalam kota.
“Ada satu
hal yang perlu saya sampaikan di sini bahwa kejadian pandemi kemarin telah
membuat ketimpangan dalam kota melebar, ketimpangan dalam negeri melebar,
sementara ketimpangan antar negara mengecil,” kata Anies Baswedan.
0 Komentar