Recent in Technology

TETAP WASPADA!! DIBALIK MANUVER SAFARI POLITIK ANIES

                                  


 

TETAP WASPADA!! DIBALIK MANUVER SAFARI POLITIK ANIES

 

Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul menyoroti manuver jalan-jalan yang dilakukan oleh Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.

 

Dirinya meminta langkah dari mantan menteri pendidikan tersebut untuk terus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia.

 

Hal tersebut tak terlepas dari kontroversi baru-baru ini dari sosok bakal calon presiden tersebut soal pinjaman dari Sandiaga Uno.

 

Anies diketahui mendapatkan suntikan dana dalam usahanya mendapatkan kursi nomor satu di DKI Jakarta pada tahun 2017.

 

Ruhut menaruh curiga pada hal tersebut dan mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi sinyal potensi utang dalam manuver mantan gubernur itu keliling Indonesia.

 

"Mari kita rakyat Indonesia tercinta tetap waspada, faktanya juga waktu di DKI penuh dengan utang," kata Ruhut seperti dikutip Suara.com, Senin (27/2/2023).

 

Sebelumnya, saat diundang dalam podcast bersama Merry Riana belum lama ini, Anies memberikan klarifikasi atas dana kampanye Rp 50 miliar yang membuat geger.

 

Ia menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari pihak ketiga, bukan uang milik Sandiaga Uno.

 

Mereka memiliki kesepakatan uang tersebut tidak perlu dikembalikan jika Anies dan Sandi menang di Pilkada. Ternyata mereka memenangkannya.

 

"Yang menjambret Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung," kata Anies.

 

Di sisi lain, Sandiaga mengaku tidak mempermasalahkan uang Rp 50 miliar tersebut. Ia mengaku tetap menganggap Anies sebagai sahabatnya.

 

Bahkan, Sandi sudah melakukan sholat istikharah untuk mengikhlaskan dana yang tak sedikit tersebut.

 

"Setelah saya shalat istiqharah, setelah menimbang dan berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai utang itu," ujar Sandiaga.

 

Kader NasDem Akbar Faisal sempat mempublikasikan isi dokumen perjanjian dana kampanye Anies di era Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Dalam perjanjian tersebut, awalnya tertulis sebesar Rp 30 miliar, lalu pinjaman kedua sebesar Rp 20 miliar dan ketiga sebesar Rp 42 miliar total utang sebesar Rp 92 miliar.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement