GANJAR BAK IDOLA K-POP, JATENG TERIMA
INVESTASI RATUSAN TRILIUN DARI KORSEL
Duta Besar
Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, menyebut Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo bak idola K-Pop. Jawa Tengah disebut destinasi investasi paling diincar
investor Korsel.
Hal ini
terekam dalam pertemuan kedua di di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, di
Semarang, Selasa (14/2/2023). Dalam perjumpaan itu, Dubes Lee berdiskusi dan
bertukar pikiran mengenai banyak hal dengan Ganjar. Selain karena Jateng
sebagai destinasi investasi, Dubes Lee mengaku datang ke Jateng karena
penasaran dengan sosok Ganjar Pranowo.
“Saya dengar
Bapak seperti idol K-Pop, sangat ganteng. Setelah bertemu langsung ternyata
benar. Saya juga merasa familiar dengan Pak Ganjar karena sama-sama berambut
putih,” ujar Lee kepada Ganjar,
Lee
menyebut, Jawa Tengah menjadi daerah pertama yang dikunjunginya sejak ia
ditunjuk sebagai Dubes Korsel untuk Indonesia. “Sejak menjadi duta besar, ini
kunjungan pertama saya ke daerah, karena Jateng destinasi investasi pelaku
investor dari Korsel dan kami berharap makin banyak,” kata Lee.
Di sisi
lain, lanjut Dubes, kesempatan kerjasama ini penting untuk terus dikembangkan
sebab bertepatan dengan hubungan diplomatik Indonesia-Korea Selatan ke-50
tahun. “Saya juga merasa tahun ini tepat sekali untuk memenuhi kepentingan
kedua negara, karena saya lihat kepentingan dua negara sama,” ujarnya.
Dubes Lee
mengatakan, Indonesia khususnya di Jawa Tengah saat ini menjadi primadona
investasi karena banyak faktor. Diantaranya, upah bersaing, tenaga kerja dan
ada banyak kawasan industri.
“Banyak PMI
dari Indonesia di Korea Selatan yang berkontribusi besar pada pertumbuhan
ekonomi Korsel. Oleh karena itu ini jadi momentum penting untuk meningkatkan
kerjasama berdasarkan hubungan yang saling melengkapi dan peranan Bapak
Gubernur ini penting,” katanya.
Selain itu,
Lee mengatakan Korea Selatan bisa menjadi mitra yang baik untuk pengembangan
karena punya kekuatan di bidang manufaktur hingga IT.
“Saya
berharap Bapak berkenan berkunjung ke Korea Selatan tahun ini karena Jateng
punya sister province yaitu Chungcheongbuk-do. Di daerah itu sangat menggeliat
seperti smart farming, sampai secondary batery termasuk pembangunan pabrik LG
solution juga,” ucapnya.
Pada
kesempatan itu pula, Dubes Lee meminta dukungan Gubernur Ganjar pada
pengembangan salah satu pabrik Korsel yang ada di Kawasan Industri Terpadu
Batang yakni KCC Glass.
“Saat ini
sudah 50 persen. Kami harapkan dukungan dari Pak Gubernur agar bisa berjalan
dengan baik dan melanjutkan pembangunan pabrik berikutnya,” katanya.
Ganjar pun
menyampaikan apresiasi kepada Dubes Lee Sang Deok. Ganjar juga merasa terhormat
dan bangga karena Jateng menjadi provinsi pertama yang dikunjungi Lee.
“Pak Duta
Besar Lee ini diplomat ulung, beliau datang langsung menyanjung. Khas diplomat
yang sangat hebat,” kata Ganjar.
Korea
Selatan saat ini menduduki posisi kedua peringkat investor di Jawa Tengah.
Ganjar berharap kehadiran Dubes Lee akan membawa lebih banyak kerjasama dalam
bidang investasi di Jawa Tengah.
“Kerjasama
Korea Selatan menjadi penting untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan
tentu Indonesia dan Jawa Tengah sangat tertarik dengan beberapa teknologi
tinggi, wabil khusus ekosistem electric vehicle yang sedang diciptakan dan
Bapak Jokowi sudah memulai,” ujar Ganjar.
Ia siap
menindaklanjuti peluang kerjasama antara Korsel-Indonesia khususnya di Jateng.
Ganjar juga akan menyempatkan waktunya, berkunjung ke Korea Selatan untuk
melihat Sister Province Jateng yakni Chungcheongbuk-do.
“Tugas saya
adalah mengamankan dan tentu undangan beliau sangat menarik karena Jawa Tengah
ini punya sister province dengan Chungcheongbuk-do, karena ternyata pabrik
besar LG juga ada di sana. Makanya, tadi mereka menawarkan kunjungan ke sana
untuk melihat beberapa tempat penting untuk kerjasama ke depan yang lebih
menguntungkan kedua belah negara,” tandasnya.
Sebagai
informasi, dua perusahaan besar dari Korea Selatan telah berinvestasi di Jawa
Tengah dengan total ratusan triliun. Kedua perusahaan yakni KCC Glass dan LG
Energy Solution telah berinvestasi masing-masing Rp 5 triliun dan Rp 142
triliun
0 Komentar