ELIT NASDEM RAGU, KEBERHASILAN JOKOWI TAK
BERLANJUT JIKA ANIES BERKUASA
Politikus
Partai NasDem Zulfan Lindan mengatakan presiden selanjutnya harus memiliki
kualifikasi yang diharapkan dapat membangun Indonesia ke depannya. Zulfan
menyebut kualifikasi itu tak hanya diharapkan oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi), tetapi juga oleh masyarakat.
"Bukan
hanya diharapkan oleh Pak Jokowi, tetapi diharapkan oleh masyarakat, bangsa,
dan negara untuk membangun ke depan," ujar Zulfan Lindan kepada wartawan
di kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
"Nah
kalau kualifikasi itu memang terpenuhi saya kira nggak masalah, seperti
misalnya kita ingin supaya anak kita melanjutkan kepemimpinan kita,"
sambungnya.
Untuk itu,
penilaian terhadap figur pengganti Jokowi bukan hanya berdasar suka atau tidak
suka, melainkan atas dasar kemampuan. Menurutnya, siapa pun yang menggantikan
Jokowi, sudah seharusnya melanjutkan pembangunan Jokowi.
"Sebenarnya
kan begini, siapa pun yang menggantikan Presiden Jokowi itu memang harus
melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan, karena ini bicara negara. Ini
bukan uang Jokowi, itu uang rakyat, APBN, dibangun dengan utang negara,"
jelas Zulfan.
"Apalagi
kalau ada harapan, misalnya, ini kan masalahnya pengalaman, Pak Jokowi
pengalaman misalnya waktu dia jadi gubernur setelah tidak jadi gubernur,
program dia tidak dilanjutkan, ya kan. Kemudian itu pengalaman pribadi. Mungkin
ada pengalaman yang lain seperti itu. Ini nggak bagus buat negara kita. Jadi
menurut saya continuity itu perlu siapapun dia, yang menggantikan pak
Jokowi," lanjutnya.
Zulfan
menilai keberlanjutan (continuity) dalam pemerintahan itu perlu diterapkan.
Zulfan lalu mengaku khawatir bakal capres 2024 dari Partai Anies Baswedan tak
melanjutkan program yang sudah dilakukan di pemerintahan Jokowi.
"Ya
kalau Pak Anies ini kan sebenarnya sisi lain ya makanya saya menyebutkan sisi
lain dari Pak Jokowi. Itulah yang dikhawatirkan bahwa dia tidak akan
melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," ungkap Zulfan.
"Kan
boleh orang tidak percaya, tidak yakin, karena berdasarkan pengalaman,"
imbuhnya.
Zulfan
menyebut pengalaman menjadi catatan. Dia menyebut ada kekhawatiran soal program
Jokowi yang tidak berkelanjutan.
"Tetapi
paling tidak kan itu menjadi catatan, kekhawatiran itu pasti ada," kata
Zulfan.
0 Komentar