CAMILAN MANIS MARSHMELLOW YANG TADINYA SEPI,
KINI MAKIN VIRAL DAN HITS DI YOGYA
Yossie Redha
Aldise akhirnya bisa memanen hasil jerih payahnya, dari usaha camilan manis
marshmellow.
Sempat
stagnan penjualannya, namun tak henti bekerja keras lewat berbagai cara, salah
satunya mengikuti Lapak Ganjar. Jajanan itu sempat viral di media sosial TikTok
hingga ngehits.
Pengusaha
muda asal Jalan Parangtritis Km 7, Cabeyan, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul, DIY itu menceritakan, usaha yang diberi nama
Marshmellow Jogja, memproduksi camilan manis marshmellow berbahan baku bubuk
gelatin sapi, sirup jagung, gula, dan lainnya.
“Awal
mulanya saya ikut Lapak Ganjar, saya follow akun Pak Ganjar. Alhamdulillah
di-repost. Dampaknya itu lumayan. Meningkatnya follower, teman dari sosial
media juga tahu banyak tentang usaha saya. Alhamdulillah berdampak signifikan
pada penjualan,” kata Yossie, ditemui di tempat usahanya, baru-baru ini.
Dia yang
biasa menjajakan camilannya di Alun-alun Kidul (Alkid) Yogyakarta setiap sore
hingga malam ketika tidak hujan, seiring
didatangi pembeli. Mereka bisa melihat jajanan asal Prancis, Eropa, dengan
lahap.
“Kebanyakan
wisatawan yang datang ke Yogya pembelinya. Mereka itu dari luar kota mungkin
mereka lihat sosmed atau datang ke Alkid. Teman-teman menghubungi saya atau
datang ke Alkid. Alkid itu tempat saya jualan sehari-hari, setiap sore jam 5
sore sampai 10 malam (17.00-22.00 WIB). Kalau tidak hujan, Alkid itu ramai
pengunjung. Terutama wisatawan dari luar kota,” terangnya.
Tidak
sedikit dari pembeli yang mengaku tahu jajanan produknya dari Lapak Ganjar,
atau media sosial yang diunggah ulang @ganjar_pranowo. Pemuda ini juga
membandingkan jauh sebelum ikut Lapak Ganjar, penjualannya stagnan. Namun
setelah ikut Lapak Ganjar dan beredar viral di dunia maya, berpengaruh pada
penjualan.
“Alhamdulillah
setelah itu penjualannya meningkat. Jadi pertama, omzet meningkat, laba
meningkat. Juga bisa nambah produksi, Alhamdulillah bisa nambah alat-alat
produksi, promosi marketing, jumlah produksinya juga,” bebernya.
Dulu sebelum
ikut Lapak Ganjar, Yossie rata-rata bisa mendapatkan Rp200 ribu sekali jualan.
Tapi sekarang usai ikut Lapak Ganjar, dia mampu meraup uang hingga Rp350 ribu
per sekali jualan.
“Hasilnya,
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, membantu orang tua, bisa ngasih adik dan
membiayai sekolah adik saya. Alhamdulillah, dari ikut Lapak Ganjar,” ucapnya.
Program
Lapak Ganjar, menurutnya, sangat membantu UMKM Yogya, juga bisa mendorong, dan
mempromosikan para UMKM yang sangat berdampak positif.
0 Komentar