Recent in Technology

HASIL REKOMENDASI TGIPF: KETUM PSSI DAN EXCO PSSI BAIKNYA MUNDUR


  

TGIPF Kanjuruhan telah menyerahkan hasil investigasi dan rekomendasi terkait tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi. Dalam salah satu rekomendasinya, Ketum PSSI Mochamad Iriawan dan jajaran Exco PSSI harus mundur.

 

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung jawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, di mana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang," kata rekomendasi TGIPF Kanjuruhan kepada PSSI sebagaimana dikutip dalam laporan halaman 129, Jumat (14/10).

 

Sementara dalam konferensi pers di Istana, Ketua TGIPF Kanjuruhan Mahfud MD mengungkapkan PSSI dan sub organisasinya harus bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

 

"Sehingga di dalam catatan kami disampaikan bahwa pengurus PSSI harus bertanggung jawab dan sub-sub organisasinya," kata Mahfud.

 

Selain itu, TGIPF Kanjuruhan menyampaikan bahwa suporter tewas diakibatkan oleh tembakan gas air mata. Tembakan itu menyebabkan suporter berdesak-desakan untuk keluar stadion sehingga ada yang terinjak-injak, ada yang berusaha menyelamatkan temannya namun akhirnya tewas karena berdesak-desakan.

 

"Nah, kemudian yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," ungkapnya.

 

"Adapun peringkat keterbahayaan atau keberbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Tetapi apa pun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mencoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement