Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian
Keuangan mengungkapkan, pada 2023 akan memberikan penyertaan modal negara (PMN)
kepada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 45,84 triliun.
Kepala BKF Febrio Kacaribu menjelaskan,
arah kebijakan pembiayaan investasi 2023 didorong dengan melakukan pembiayaan
inovatif untuk mengakselerasi pencapaian target pembangunan melalui penguatan
SWF, SMV, BLU, serta BUMN.
"Pembiayaan investasi pada 2023
sebesar Rp 175,96 triliun," jelas Febrio saat melakukan rapat kerja dengan
Banggar DPR, dikutip Selasa (13/9/2022).
Adapun pembiayaan investasi pada 2023
naik 14,14% dibandingkan outlook APBN 2022 yang sebesar Rp 154,2 triliun.
Febrio bilang arah kebijakan pembiayaan investasi 2023 salah satunya untuk
mendukung percepatan pembangunan infrastruktur, meningkatkan kualitas
pendidikan, penelitian, dan kebudayaan, dan sebagainya.
Febrio merinci, pembiayaan investasi
pada 2023 terdiri atas 6 komponen. Di antaranya investasi kepada BUMN berupa
penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 45,84 triliun, investasi kepada badan
layanan umum sebesar Rp 53,95 triliun.
Selanjutnya investasi oleh pemerintah di
2023 ditujukan untuk investasi kepada organisasi/badan usaha internasional
dengan nilai Rp 1,52 triliun, investasi pemerintah Rp 19,48 triliun, pembiayaan
investasi lainnya Rp 49,5 triliun, dan cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp
5,65 triliun.
PMN akan disalurkan kepada 5 BUMN.
Pertama akan diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebesar Rp
1,5 triliun, yang akan digunakan untuk penyediaan dukungan likuiditas kepada
lembaga penyalur KPR FLPP dengan porsi 25% untuk membiayai 220.000 unit rumah
bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kedua, PMN kepada PT Hutama Karya
sebesar Rp 28,89 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk menyelesaikan Jalan
Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I dan II untuk ruas Betung-Tempo-Jambi dan Ruas
Rengat-Pekanbaru atau Seksi Junction Pekanbaru Bypass Pekanbaru.
Ketiga, PT PLN (Persero) akan
mendapatkan PMN sebesar Rp 10 triliun, yang akan digunakan untuk mendanai
pembangunan proyek-proyek ketenagalistrikan berupa proyek-proyek sektor
transmisi dan distribusi, termasuk di dalamnya pelaksanaan program listrik desa
dan pembangkit Energi Baru Terbarukan.
Keempat, Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia
akan menerima PMN sebesar Rp 659,19 miliar. Dana akan digunakan untuk fasilitas
navigasi penerbangan untuk menjamin keselamatan penerbangan serta kebutuhan
untuk menjamin availability dan reliability fasilitas navigasi penerbangan.
Kelima, PLN juga akan diberikan kepada
PT Len Industri senilai Rp 1,7 triliun, akan digunakan untuk pembangunan
fasilitas dan peningkatan kapasitas produksi radar, pesawat, kapal, bahan
peledak, amunisi hingga medium tank dan ranpur.
Sementara itu, PMN non Tunai kepada BUMN
akan diberikan kepada RNI sebesar Rp 2,56 triliun. Anggarannnya berasal dari
konversi piutang SLA/RDI sebesar Rp 1,95 triliun dan konversi piutang eks BPPN
sebesar Rp 609,66 miliar menjadi PMN.
Selain itu, tambahan modal akan
digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan memperbaiki rasio keuangan
guna meningkatkan kapasitas leverage perusahaan.
Selain mendapatkan PMN tunai, PT Len
Industri juga mendapatkan PMN non tunai sebesar Rp 456,25 miliar yang berasal
dari konversi utang piutang SLA/RDI. Dananya akan digunakan untuk meningkatkan
likuiditas dan meningkatkan stabilitas perusahaan.
Hal tersebut di atas kemudian disepakati
oleh Badan Anggaran DPR untuk kemudian dimasukan di dalam rincian Undang-undang
APBN 2023.
"Dapat kah yang saya bacakan disetujui?," ujar Kepala Banggar DPR Said Abdullah sambil mengetuk palu tanda setuju untuk disahkan, dalam kesempatan yang sama.
0 Komentar