Pelatihan Kader Kebangsaan (PKK) angkatan ke-2 kembali dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 24 September 2022 sebanyak 250 Relawan Jokowi mengikuti Pelatihan Kader Kebangsaan. Kegiatan ini merupakan gelombang ke-II yang diselenggarakan selama dua hari, 24 – 25 September 2022.
Ketua Panitia Penyelenggara Sigit Widyawan dalam sambutannya mengapresiasi semangat relawan yang hadir dari Jakarta, Depok, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang dan Tangerang.
“Setelah sukses dengan angkatan pertama, kita lanjutkan dengan angkatan kedua. Setiap organ relawan mengirim 6 peserta terdiri dari perwakilan 6 wilayah, Jakarta, Depok, Tangsel, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi dengan melibatkan 60 organ relawan pendukung Jokowi,” tegas Sigit.
Hari pertama Pelatihan Kader Kebangsaan angkatan kedua diisi pemateri tentang ancaman idiologi dan tantangan kebangsaan oleh Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto dan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pencapaian kenerja Presiden. Malamnya diisi dengan keakraban api unggun menampilkan kesenian dan kreativitas peserta.
Hari kedua diawali olahraga bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan paparan Koperasi UMKM dan Pembangunan berkelanjutan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki.
Usai melaksanakan kegiatan, peserta dan panitia Pelatihan Kader Kebangsaan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Mewakili DPP Kibar Indonesia Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Pontas Silalahi, SE, SH, MH, CCD, CMLC, Mediator, Ketua Kota Tangerang Selatan Marliansyah Baset, Ketua Kota Tangerang Hairul HS, ikut mendampingi Sekjen Frans X.Watu dalam kegiatan tersebut.
Pontas Silalahi mengatakan, idiologi dan tantangan kebangsaan adalah hal yang fundamental yang harus ditanamkan kepada Kader Kebangsaan, ini sangat penting untuk bagi relawan Jokowi.
“Ditengah hiruk pikuk perpolitikan nasional, dan derasnya arus informasi di media sosial yang susah terbendung, pemahaman terhadap idiologi dan politik jika tidak diperkuat pemahaman idiologi dan wawasan kebangsaan yang kuat, bisa memecah belah persatuan bangsa,” tutur pengacara asal Tanah Batak.
Lanjutnya, Indonesia merupakan bangsa yang besar, mulai dari keragaman budaya dan potensi sumber daya alam, perlu dijaga oleh generasi muda yang berjiwa Pancasila dengan mengedepankan supremasi hukum.
Salah satu relawan JPKP, Izul, mengungkapkan, 8 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo perlu dikawal hingga akhir masa jabatannya. Capaian yang sudah dilakukan Jokowi perlu disampaikan oleh relawan-relawan sebagai kader kebangsaan di seluruh lapisan masyarakat.
“Presiden Jokowi sudah bekerja tanpa pamrih, setiap hari mengunjungi daerah-daerah untuk melihat rakyatnya secara langsung dan memastikan pembangunan benar-benar dieksekusi oleh pembantu-pembantunya dalam hal ini para menteri, termasuk ketersediaan pangan dan energi,” timpal alam Firdaus Muslim relawan Gerakan Rakyat Nusantar (GRN) yang tergabung dalam Kelompok 15 Randu Gunting.
Peserta Pelatihan Kader Kebangsaan terbagi dalam 15 Kelompok, salah satu kelompok yang tampak serius dan jenaka, kelompok 15 Randu Gunting. Beranggotakan aktivis senior, tampak kompak dengan menyerukan satu komando bersama Jokowi. Menurut mereka ini suara relawan, kita menanti kemana arah Jokowi, disitu kita akan berlabuh, tambah Rini Sibabutar dan Susi Agaswati.
Kibar Indonesia mengapresiasi kegiatan yang dilangsungkan oleh penyelenggara, dan berharap kegiatan seperti ini tidak sampai disini saja.
“Program ini sangat bagus dan memberikan wawasan bagi kader kebangsan yang tergabung dalam organ relawan Jokowi. Apa yang dilakukan pemerintah saat ini sudah “on the right track”, untuk itu perlu disampaikan kepada masyarakat agar tidak terganggu dengan politisasi menuju 2024,” tegas Sekjen Kibar Frans X.Watu.
Relawan yang hadir dalam Pelatihan Kader Kebangsaan harus berpikir rasional, ojo kesusu menghadapi pemilu tahun 2024. Satu keinginan jika ingin mejaga legacy Jokowi, siapapun yang akan memimpin negeri ini harus bisa melanjutkan visi besar Jokowi.
“Kita butuh pemimpin yang mampu melanjutkan apa yang sudah dikerjakan Jokowi saat ini, sehingga prediksi Indonesia akan menjadi empat besar PDP (Produk Domestik Bruto) dunia di tahun 2040 – 2045 bisa tercapai. Saat ini PDP Indonesia berada di posisi 16 dunia, lanjut Sekjen Kibar Indonesia.
Turut mendampingi Ketua Panitia Pelatihan Kader Kebangsaan Sigit Sigit Widyawan, Eko Sulistyo, Kelik Wirawan, La Ode Budi Utama, Widi Wicaksono, Aidil Fitri.
0 Komentar