Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengemukakan dunia saat ini dihadapkan pada krisis pangan akut. Namun, Jokowi
bersyukur krisis tersebut tidak sampai merembet ke Indonesia.
Berbicara saat memberikan pengarahan
dalam UOB Economic Outlook 2022, Jokowi mengatakan perekonomian dunia saat ini
melemah dan mengalami kontraksi. Dunia tidak hanya dilanda krisis pangan,
melainkan energi dan sektor finansial.
"Ini berimbas ke semua
negara," kata Jokowi, Kamis (29/9/2022).
Jokowi lantas membuka data yang
diperolehnya. Jokowi mengatakan, akibat krisis pangan sebanyak 345 juta orang
di 28 negara yang tersebar di berbagai belahan dunia menderita kekurangan
pangan akut.
"Bapak ibu masih bisa setiap hari
ke restoran," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut sebanyak
19.700 orang meninggal setiap hari karena kelaparan. Situasi Indonesia, kata
dia, masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara yang saat ini tertimpa
dampak dari krisis pangan.
"Alhamdulillah kita masih cukup
memberikan makan setiap hari, dan di Agustus lalu mendapatkan pengakuan dari
International Rice Research Institute sejak 2019, swasembada beras dan sistem
ketahanan kita dinilai baik," kata Jokowi
"Ini harus kita jaga, syukur-syukur
kita bisa kelebihan produksi yang banyak dan kita ingin bangun food state,
supaya ada kelebihan produksi. Selain jaga ketahanan pangan, bisa membantu
urusan pangan kita," katanya.
0 Komentar