Kepala Staf Presiden Moeldoko bereaksi
keras atas pernyataan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua
Merdeka (TPNPB-OPM) menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai penjahat
perang di Papua. OPM bahkan meminta Interpol untuk menangkap kepala negara.
Moeldoko menyinggung beberapa aksi yang
dilakukan OPM, salah satunya ketika organisasi ini membakar gedung-gedung
sekolahan hingga puskesmas. Aksi ini, kata dia, dilakukan OPM agar masyarakat
setempat tetap tertinggal dan bisa tetep mereka pengaruhi.
"Apakah kelompok seperti ini,
kriminal ini, kita diamkan? justru kami akan menangkap mereka," kata
Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis, 29
September 2022.
Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby
Sambom pada Rabu, 28 September 2022 menganggap Jokowi bertanggungjawab atas
segala kejahatan kemanusiaan terhadap orang asli Papua.
Moeldoko kemudian mengatakan bahwa OPM
merupakan organisasi kriminal yang berulang kali bertanggung jawab atas
berbagai kasus pembunuhan. Dari 2021 sampai dengan 2022, kata dia, OPM
melakukan pembantaian 10 warga sipil dan melakukan berbagai perusakan yang
mengerikan.
"Justru dia menindas petani di
kampung-kampung, menganiaya perempuan, membunuh warga yang tidak bersalah.
Justru bagi kami, pemerintah, TPNPB-lah yang harus kita tangkap dan kita
adili," kata dia.
Moeldoko pun menyebut OPM saat ini
merasa kehilangan pengaruh karena kondisi masyarakat semakin membaik. Sehingga,
kata dia, OPM justru menyasar masyarakat sipil yang tidak bersalah menjadi
target pembunuhan.
Untuk itu, mantan Panglima TNI pun
menyebut negara harus mengambil langkah tegas untuk mengatasi situasi yang
membawa tidak stabil sebuah negara. "Ini kondisi TPNPB yang kita hadapi
saat ini," ujarnya.
0 Komentar