Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan kembali
datang ke Kabupaten Gresik, Senin (22/8). Kunjungan itu untuk meresmikan food
estate mangga pertama di Indonesia. Yakni, di wilayah Kecamatan Panceng.
Presiden juga direncanakan memberi bantuan alat pertanian kepada kelompok tani.
Untuk persiapan kunjungan Presiden tersebut,
Sabtu (20/8) siang, Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Terry
Tresna Purnama melakukan gladi rangkaian kegiatan. Selain itu, dia juga ingin
memastikan langsung kesiapan sarana dan prasarana di lokasi food estate mangga
tersebut.
Kedatangan Danrem 084/Bhasakara Jaya di
wilayah Kecamatan Panceng itu disambut Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Ahmad
Saleh Rahanar. Ikut mendampingi Direktur PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS) dan
CEO PT Polowijo Gosari Deddy Harnoko Sucahyo.
’’Bapak Danrem 084/Bhaskara Jaya ingin
memastikan secara langsung situasi dan kondisi wilayah yang nanti dilalui serta
lokasi yang akan dikunjungi Presiden RI. Dengan harapan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan aman, tertib, dan lancar,’’ kata Dandim.
Untuk diketahui, pengembangan food estate
mangga di wilayah Kecamatan Panceng itu merupakan rintisan Kementerian
Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura. Program ini
sekaligus menjadi tindak lanjut arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada
pertemuan G20 di Italia beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, pada Mei 2022 lalu, Direktur
Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto juga sudah berkunjung ke
Gresik. Saat itu, dia menyebut food estate mangga di Gresik mulai dikembangkan
tahun ini. Targetnya dapat mencakup kawasan mangga seluas 1.000 hektare. Baik
berupa intensifikasi maupun perluasan area baru.
Model yang dikembangkan berupa kemitraan
antara kelompok tani dengan pelaku usaha (off taker). Substansi food estate
mangga itu berupa penataan kawasan produksi dan pemasaran melalui skema
kemitraan close-loop. Selain menjadi solusi bagi petani, konsep itu juga
diharapkan mendorong daya saing mangga nasional.
Dalam kunjungan ke lokasi yang dikelola
kelompok tani dan PT GGS, anak perusahaan PT Polowijo Gosari, saat itu Prihasto
juga mendorong pengembangan varietas mangga unggulan yang berorientasi ekspor.
Desain tanamnya dilakukan dengan model
klaster. Dengan begitu, lebih tertata. Juga, memudahkan petani melakukan proses
panen dan pascapanen.
Sementara itu, pola tanam bisa dilakukan
dengan integrated farming antara komoditas utama mangga, jagung serta ternak.
Pemerintah siap menyediakan fasilitas pendukung. Mulai sarana-prasarana, alat
dan mesin pertanian, permodalan, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Kementan juga akan menggelar bimbingan teknis,
penyuluhan berkala, studi banding, dan pelatihan agroteknologi. Tujuannya
merangsang peningkatan produksi dan mutu mangga di kawasan food estate
tersebut.
Saat ini, PT GGS masih memiliki 500 hektare
lahan dengan 200 hektare di antaranya sudah eksisting. Rencananya, ke depan
juga akan dibangun agroindustri. Di antaranya pabrik olahan mangga dan
sejenisnya.
0 Komentar