“Kita
berbicara mengenai krisis global yang berkaitan dengan krisis pangan, krisis
energi, dan juga krisis keuangan. Kita berbagi, sharing mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan domestik kita, baik yang berkaitan dengan pangan, yang
berkaitan dengan energi, dan juga yang berkaitan dengan keuangan,” ujar
Presiden.
Selain itu,
Kepala Negara menuturkan bahwa pertemuan tersebut juga membahas tentang subsidi
pemerintah dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga energi. Presiden
menyebut, saat ini Indonesia telah memberikan jumlah subsidi yang cukup besar
dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Cari negara
yang subsidinya sampai Rp502 triliun karena kita harus menahan harga Pertalite,
gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp502 triliun
ini masih terus kuat bisa kita pertahankan?” tutur Kepala Negara.
[Episode Terbaru
Podkabs: Ngobrol Seru di Podkabs, Sri Mulyani: Pemerintahan Bukanlah Tembok]
Presiden
Jokowi pun meminta jajarannya untuk terus waspada apabila APBN tidak lagi kuat
untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara terus menerus sehingga
terjadi kenaikan harga di masyarakat. Bahkan menurut Presiden, saat ini
kenaikan harga BBM sudah terjadi di banyak negara di dunia.
“Ya kalau
bisa ya alhamdulillah baik, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau memang
APBN tidak kuat bagaimana? Kan negara lain harga BBM-nya sudah Rp17 ribu, Rp18
ribu, sudah naik dua kali lipat semuanya. Ya memang harga ekonominya seperti
itu,” ucap Presiden.
Dalam
kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan informasi terkait kondisi
perekonomian nasional saat ini, termasuk anggaran dan pendapatan negara.
“Tadi kami
menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu.
Kalau kita masih ada income negara dari komoditi, dari komoditas itu masih baik
ya kita jalani, tapi kalau enggak?” ujar Presiden.
Turut
mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara
Pratikno. Sedangkan para pimpinan lembaga negara yang hadir adalah Ketua MPR
Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua
BPK Isma Yatun, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewata, serta
Ketua MA M. Syarifuddin.
0 Komentar