Kementerian
Luar Negeri RI bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI)
di Taipei memantau situasi di Taiwan yang diselimuti ketegangan setelah
kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke wilayah tersebut beberapa
hari lalu.
Direktur
Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mencatat,
saat ini 300 ribu WNI berada di Taiwan. Mereka dalam kondisi aman.
"Saat
ini dapat kami sampaikan bahwa kondisi WNI kita di Taiwan masih tetap tenang,
aman, dan tentunya kita berharap tidak ada eskalasi (ketegangan) lebih
lanjut," kata Judha saat jumpa pers virtual, Jumat, 5 Agustus 2022.
Ketua DPR AS
Nancy Pelosi menghadiri pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor
kepresidenan di Taipei, Taiwan 3 Agustus 2022.
Pelosi
mengunjungi Taiwan dan tiba di pulau itu pada Selasa malam waktu setempat, 2
Agustus 2022. Sebelum Pelosi tiba, Presiden Cina Xi Jin Ping jauh-jauh hari
sudah memberi peringatan agar Amerika Serikat jangan bermain api soal Taiwan.
Cina
menganggap Taiwan masih bagian dari wilayahnya dan Beijing bersikeras membuat
Taiwan tetap berada di bawah kendalinya. Untuk itu, kunjungan Pelosi dianggap
sebagai ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Sehari
setelah kunjungan pelosi atau persisnya pada Kamis 4 Agustus 2022 tepat pukul
12 waktu setempat, Cina menggelar latihan militer terbesar di sekitar Selat
Taiwan.
Zona latihan
Cina berada dalam jarak 20 KM dari garis pantai Taiwan dan tersebar di beberapa
titik. Latihan akan mencakup penembakan peluru tajam jarak jauh. Majalah milik
pemerintah Cina, Global Times, melaporkan dalam latihan tersebut, rudal terbang
di atas wilayah Taiwan untuk pertama kalinya.
“Selama
latihan tempur yang sebenarnya ini, enam area utama di sekitar pulau dipilih
dan selama periode ini semua kapal dan pesawat tidak boleh memasuki wilayah
laut dan wilayah udara yang relevan.”
Judha
mengatakan, sebagaimana antisipasi pemerintah dalam menanggapi wilayah konflik,
kantor perwakilan RI di Taipei telah membangun rencana kontijensi untuk
mengantisipasi jika terjadi eskalasi atau ketegangan di Taiwan.
0 Komentar