Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dalam penyampaian Pidato RAPBN 2023 mengutarakan target
pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 5,3 persen (year on year/yoy).
“Pertumbuhan
ekonomi 2023 diperkirakan sebesar 5,3 persen. Kita akan berupaya maksimal dalam
menjaga keberlanjutan penguatan ekonomi nasional,” kata Jokowi dikutip dari
Antara, Rabu (17/8/2022).
Hal itu
disampaikan Jokowi dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2023 dan
Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2022 - 2023.
Jokowi
menyampaikan pemerintah akan terus mendorong ekspansi produksi secara konsisten
untuk membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Ia juga
menekankan bahwa berbagai sumber pertumbuhan baru harus segera diwujudkan.
Sejalan dengan itu, pelaksanaan berbagai agenda reformasi struktural terus
dipercepat untuk transformasi perekonomian.
“Investasi
harus dipacu serta daya saing produk manufaktur nasional di pasar global harus
ditingkatkan,” ujar Jokowi.
Jokowi juga
mengungkapkan bahwa sektor swasta telah semakin kuat sebagai motor pertumbuhan.
Karena itu, kata dia, manajemen kebijakan fiskal akan lebih diarahkan untuk
menciptakan keseimbangan antara perbaikan produktivitas dan daya saing.
Hal itu
dilakukan dengan menjaga kesehatan dan keberlanjutan fiskal untuk menghadapi
risiko dan gejolak di masa depan.
Adapun
target pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 5,3 persen lebih besar dibanding target
pemerintah di APBN 2022 yang sebesar 5,2 persen.
Target
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ini menandakan pemulihan
ekonomi terus berjalan setelah pada 2021 ekonomi Indonesia bertumbuh 3,69
persen karena dampak pandemi Covid-19.
0 Komentar