Kedua pemimpin langsung menuju lantai
2 Kantor Kepresidenan Yongsan dan setelahnya Presiden Yoon mempersilakan
Presiden Jokowi untuk mengisi buku tamu. Setelahnya, Presiden Yoon
memperkenalkan delegasi Korea Selatan yang hadir dan dilanjutkan dengan sesi
foto bersama.
Presiden Jokowi dan Presiden Yoon
kemudian melakukan pertemuan terbatas di ruang terpisah sebelum keduanya
memimpin pertemuan bilateral antara dua delegasi masing-masing negara.
“Presiden Yoon menyampaikan apresiasi
terhadap kepempimpinan Presiden Jokowi dalam mencoba menyelesaikan masalah
dunia,” ucap Menlu usai pertemuan terbatas tersebut.
Sementara itu dalam sambutan
pengantarnya saat pertemuan bilateral, Presiden Yoon mengatakan kunjungan
Presiden Jokowi menunjukkan pentingnya hubungan Korea Selatan dengan Indonesia
sejak hubungan diplomatik kedua negara tahun 1973.
“Kunjungan Bapak Presiden menunjukkan
pentingnya hubungan Korea (Selatan) dengan Indonesia. Sejak hubungan diplomatik
kedua negara pada tahun 1973 atau 50 tahun terakhir ini banyak kemajuan
ekonomi, perdagangan, budaya, people
to people contact, diplomasi dan pertahanan,” ucap Presiden Yoon.
Presiden Yoon menambahkan, Indonesia
merupakan negara satu-satunya di Asia Tenggara yang memiliki kemitraan khusus
dengan Korea Selatan. Selain itu, Presiden Yoon juga mengapresiasi kepemimpinan
Indonesia dalam G20.
Sementara itu, saat menyampaikan
pengantarnya, Presiden Jokowi menyampaikan selamat atas terpilihnya Presiden
Yoon sebagai Presiden Korea Selatan, Presiden Jokowi meyakini di bawah
kepemimpinan Presiden Yoon, kerja sama bilateral Indonesia dan Korea Selatan
akan semakin kuat.
“Hubungan Indonesia-Republik Korea
selama ini sudah sangat kokoh yang didasarkan pada Kemitraan Strategis Khusus,
namun ruang untuk terus meningkatkan kerja sama masih sangat lebar, kunjungan
saya kali ini akan saya gunakan untuk memperkokoh kerja sama terutama di bidang
ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.
Setelah pertemuan bilateral selesai,
Presiden Jokowi dan Presiden Yoon kemudian menuju ruangan terpisah untuk
menyaksikan penandatanganan kerja sama. Adapun kerja sama yang ditandatangani
yaitu:
1. Nota Kerja Sama antara Kementerian
Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dengan Kementerian
Perdagangan, Perindustrian dan Energi Republik Korea untuk Meningkatkan
Investasi Hijau Berkelanjutan.
2. Protokol Perubahan Memorandum
Saling Pengertian antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Republik Korea
tentang Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan Ibu Kota Negara.
3. Memorandum Saling Pengertian antara
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dengan Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik Korea tentang Kerja Sama Maritim.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto.
0 Komentar