Dalam
rangkaian kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Korea Selatan,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan
beberapa kunjungan kerja ke beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan
pengembangan kota cerdas.
Menteri PUPR
menyampaikan, terdapat sejumlah kerja sama konkrit yang telah dan akan
dilakukan antara Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian PUPR dengan
Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian
Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi (MOLIT).
“Kementerian
PUPR telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea
Selatan dan MOLIT sejak beberapa tahun lalu. Beberapa bentuk kerja samanya
yakni pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian di Banten untuk
penyediaan air baku di Jakarta bagian Barat, termasuk pembangunan water
treatment plan dan jaringan distribusinya. Kemudian juga sedang
dilakukan
feasibility study untuk Semarang Smart Water System,” ujarnya.
Menteri PUPR
mengatakan, dalam mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo telah
dibahas dan disepakati empat bentuk kerja sama konkrit khususnya terkait
dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Ada beberapa
kerja sama yang sudah kita sepakati. Pertama, Kementerian Lingkungan Hidup
Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian
air dengan kapasitas 300 liter per detik. Kami sudah melihat kemarin di
Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah the best
available technology yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan
sehingga siap minum, sangat reliable karena proses pengolahan akhirnya dilakukan
dengan metoda ozonisasi,” ujarnya.
Kerja sama
kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair
untuk IKN Nusantara.
“Kerja sama
ketiga, kami juga telah mengunjungi Busan Eco Delta Smart City dan Smart Village
yang dulu tahun 2019, saat groundbreaking juga dihadiri oleh Presiden Joko
Widodo. Kita lihat bagaimana progresnya setelah tiga tahun. Ada yang namanya smart village
yang sudah selesai dibangun sebanyak 86 rumah dan dihuni oleh 400 orang.
Perkembangannya sedang dimonitor terus melalui implementasi 41 jenis teknologi
canggih di dalam smart
village tersebut,” ujar Menteri PUPR.
Direncanakan,
di IKN Nusantara juga akan dibangun smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai
proyek percontohan. Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun
pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan.
Terakhir,
untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan akan dibangun immerse
tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.
“Kita ingin
melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk
Balikpapan. Untuk itu kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik
mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse
tunnel seperti di Geoje, Busan. Saat ini sedang dikerjakan feasibility
study-nya untuk kemudian tahun ini dilanjutkan dengan basic design-nya,
sehingga bisa kita mulai pembangunannya pada 2023,” tutup Menteri Basuki.
0 Komentar