Recent in Technology

3 ALASAN KRUSIAL, KENAPA INDONESIA TAK BUTUH PRESIDEN SEPERTI PRABOWO SUBIANTO

                               


 

3 ALASAN KRUSIAL, KENAPA INDONESIA TAK BUTUH PRESIDEN SEPERTI PRABOWO SUBIANTO

 

ama Prabowo Subianto sedang melonjak dalam survei terkini yang dirilis antara lain oleh Litbang Kompas, pasca kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, seperti diprediksi banyak pihak. Ganjar kayak terkena getah dari kegagalan event akbar tersebut, gara-gara penolakannya terhadap hadirnya Timnas Israel U-20 yang membuat elektabilitasnya langsung merosot dan disalib oleh Prabowo.

 

Sementara, Anies Baswedan seperti kita tahu elektabilitasnya terbilang stagnan alias tidak maju dan tidak mundur, meski sebenarnya bisa dibilang elektabilitas Anis seperti tidak terlalu punya harapan sih, terutama kalau beneran nanti Sekjen Partai Nasdem terkena kasus, juga Anas Urbaningrum bikin perhitungan dengan Demokrat, yang bisa menggoyang stabilitas Koalisi Perubahan.

 

Kabarnya sebagian dari para pemilih Jokowi, yang sempat berpihak pada Ganjar Pranowo, kini mulai berpaling kepada Prabowo Subianto. Sikap ini bisa dimaklumi, karena sejauh ini hanya ada tiga nama yang dianggap bersaing dan kelak akan bertarung di Pilpres 2024, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

 

Namun, tindakan meninggalkan Ganjar untuk bergabung ke kubu Anies, jelas menjadi hal yang kecil kemungkinan akan terjadi, kecuali logika orang itu mendadak konslet atau ada tawaran yang sangat terutama soal materi atau jabatan. Betul kan, ya?

 

Namun, kondisi terkini dengan kembali unggulnya Prabowo atas Ganjar Pranowo, tidak serta-merta membuat saya berpaling kepada Prabowo, terutama kalau besok beneran kandidat Pilpres 2024 untuk posisi capres masih mengandalkan tiga nama ini.

 

Setidaknya ada tiga alasan kenapa saya tidak akan memilih Prabowo pada Pilpres 2024 maupun pilpres selanjutnya kalau besok Prabowo kalah dan masih berniat mengajukan diri lagi. Itu kalau masih mampu dan bisa bersaing sih.

 

Terus terang, saya belajar dari perilaku dan pilihan-pilihan yang diambil oleh Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 yang lalu, yang mendasari keputusan final saya hari ini untuk tidak memilih Prabowo, seadainya di posisi capres ada namanya.

 

Jadi, alasan pertama saya adalah Prabowo saya nilai masih belum selesai dengan ambisi pribadinya untuk menjadi Presiden RI. Nah, dengan latar belakang militer dan kedekatan dengan keluarga Cendana (jangan pernah dilupakan Prabowo adalah menantu dari Soeharto) maka latar belakang ini bisa menempatkan negeri ini dalam bahaya seandainya Prabowo benar-benar terpilih menjadi presiden RI.

 

Alasan kedua, apalagi kalau bukan kedekatan dia dengan kelompok garis keras yang pernah mendukungnya pada pilpres yang lalu tanpa sedikitpun berusaha ditolak oleh Prabowo Subianto?

 

Sikapnya yang begitu terbuka terhadap Rizieq Shihab dan gerombolan FPI, membuat saya masih ngeri kalau sampai kursi RI 1 diduduki oleh Prabowo. Bukannya tidak mungkin apa yang dilakukan SBY terhadap ormas-ormas radikal ketika SBY menjadi Presiden RI selama 10 tahun, akan berulang ketika Prabowo menjadi RI-1.

 

Alasan ketiga, tentu saja sifat tidak mau kalah dan tidak gentle mengakui kekalahan pada Pilpres yang lalu. Prabowo bahkan nekat sujud syukur tanpa ada upaya melakukan klarifikasi, bahkan dia sempat main presiden-presidenan, dengan berlagak seperti Bung Karno. Bagi saya, orang semacam ini jangan sampai dikasih kesempatan menjadi presiden.

 

Akan tetapi, namanya negara dengan sistem demokrasi, ya biarkan saja Prabowo dan seluruh "mesin partainya" kembali bekerja, seperti Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Asalkan tidak pakai cara-cara barbar dan berpotensi merusak tenunan kebangsaan RI, juga kalau ada yang menilai Prabowo perlu diberi kesempatan, ya biarkan saja.

 

Namun, sikap dan keputusan saya sudah jelas. Sama seperti saya tidak akan memilih Anies Baswedan, saya pun sudah mencoret Prabowo sejak sekarang, dengan menunggu siapa calon yang saya nilai lebih pantas untuk diperjuangkan agar bisa menjadi penerus Jokowi, supaya negeri ini menjadi lebih baik. Semoga ada!

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement