KEDEKATAN PRABOWO DENGAN ORMAS TERLARANG PENYEBAB
PRABOWO KALAH LAGI DI PILPRES 2024
Inilah
alasan terkuat, kenapa Prabowo sedari dulu selalu gagal dalam pencapresan.
Karena Prabowo sendirilah yang masih bermain dengan ormas2 terlarang di
Indonesia. Dan rakyat benci mereka!
Partai
Gerindra dan PKS kompak keputusan pemerintah yang melarang aktivitas FPI.
Pemerintah dinilai sewenang-wenang dalam kebijakan tersebut.
Ketua DPP
PKS, Bukhori Yusuf menilai, pelarangan FPI merupakan langkah mundur dan
mencederai amanat reformasi.
"Saya
pikir langkah-langkah pembubaran ormas seperti ini menunjukkan langkah mundur
dan mencederai amanat reformasi, yang menjamin kebebasan berserikat,"
katanya kepada wartawan, Rabu (30/12).
Menurutnya,
pemerintah seharusnya membuktikan tuduhan-tuduhannya kepada FPI. Sebelumnya
memvonis dan mengeluarkan larangan. Pemerintah dinilai sangat leluasa untuk
membuat vonis terhadap organisasi masyarakat yang berbeda arah politiknya.
"Sebagai
penguasa kan sangat leluasa menetapkan apa saja bagi ormas atau perkumpulan
ketika berbeda arah politik, khususnya sejak Perppu Ormas, tetapi ini semua
tetap bentuk langkah mundur," kata Bukhori.
Senada
dengan PKS, Waketum Gerindra Habiburokhman juga mengkritik keras kebijakan
pemerintah tersebut.
"Kami
mempertanyakan apakah Pembubaran FPI ini sudah dilakukan sesuai mekanisme UU
Ormas, khususnya Pasal 61 yang harus melalui proses peringatan tertulis,
penghentian kegiatan dan pencabutan status badan hukum," kata
Habiburokhman dalam keterangannya, Rabu (30/12).
Selain itu,
Gerindra menurutnya, juga mempertanyakan apakah pemerintah sudah melakukan
konfirmasi langsung pada FPI terkait tuduhan-tuduhan yang ditujukan pada FPI.
"Selain
itu kami juga mempertanyakan apakah sudah dilakukan konfirmasi secara hukum
terhadap hal-hal negatif yang dituduhkan kepada FPI," ucapnya.
Soal
keterlibatan anggota FPI dalam tindak pidana terorisme misalnya, kata
Habiburokhman, apakah sudah dipastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan
mengatas-namakan FPI. Sebab, jika hanya oknum yang melakukannya, tidak bisa
serta-merta dijadikan legitimasi pembubaran FPI.
"Kita
bisa mengacu pada kasus kader partai politik yang ditangkap karena Tipikor,
tidak bisa dikatakan bahwa partainya yang melakukan korupsi dan harus
dibubarkan," tambahnya.
Gerindra,
lanjut Habiburokhman, tetap harus mengikuti hukum yang berlaku dalam memutuskan
melarang kegiatan organisasi tertentu.
"Kami
sepakat dengan semangat pemerintah agar jangan ada organisasi yang dijadikan
wadah bangkitnya radikalisme dan intoleransi, namun setiap keputusan hukum
haruslah dilakukan dengan memenuhi ketentuan hukum yang berlaku,"
tandasnya.
0 Komentar