KASUS FORMULA E BERLANJUT, SINDIRAN KERAS BUAT ANIES: "KALO BERSIH KENAPA RISIH"
Studi Demokrasi Rakyat (SDR) menyoroti bagaimana banyaknya serangan yang dilakukan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dirinya menyoroti bagaimana serangan tersebut sering terjadi setelah adanya pemeriksaan terhadap Anies Baswedan soal Formula E.
Padahal hal tersebut dilakukan setelah penyelenggaraan ajang balap mobil listrik tersebut berlangsung di DKI Jakarta.
"Kami menghormati dan memahami adab. Kami tidak mau dianggap menghalang-halangi pelaksanaan Formula E. Ketika setelah pelaksanaan Formula E, kami melaporkan dugaan korupsi kepada KPK dan KPK menindaklanjuti laporan dari SDR," ujar Direktur Eksekutif SDR, Hari Purwanto dalam keterangannya, dikutip Selasa (14/3/2023).
Pihaknya tinggal menunggu bagaimana proses penyelidikan akan adanya dugaan korupsi dalam ajang tersebut oleh KPK.
"Tinggal saat ini KPK sendiri yang bisa meningkatkan statusnya dari penyelidikan menuju penyidikan," sambungnya.
Namun sepertinya tidak menemui jalan mulus, Kelompok Kriminalisasi KPK (KEKI KPK) tiba-tiba hadir, seperti bukti kepanikan karena lembaga itu sedang menangani perkara dugaan korupsi dalam pelaksanaan Formula E.
"Sebelum menangani dugaan korupsi Formula E, toh Kelompok Kriminalisasi KPK diam. Kalau begitu ada apa dan ada kepentingan apa mereka?" kritik Hari.
Sebagai bagian dari masyarakat sipil yang masih mencintai KPK, Hari mengajak lawan segala bentuk dan cara yang dilakukan oleh Kelompok Kriminalisasi KPK. Sebab, ia meyakini proses yang berjalan di KPK adalah proses hukum yang tentunya tidak pandang bulu sesuai prinsip kerja lembaga itu dan bukan opini.
"Jika ada anggapan bahwa prosedur penanganan perkara dianggap tidak sah, tentunya ada jalur hukum yang dapat ditempuh. Pesan untuk Anies Rasyid Baswedan setelah diperiksa 11 jam, kalau BERSIH, kenapa risih?" tukasnya.
0 Komentar