JOKOWI RESMIKAN GROUNDBREAKING PLTA MENTARANG INDUK
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Mentarang Induk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (1/3), dengan anggaran Rp40 triliun.
PLTA Mentarang Induk ini dibangun oleh PT Kayan Hydropower Nusantara, serta masuk proyek strategis nasional (PSN).
"Pagi hari ini groundbreaking pembangkit listrik tenaga air, PLTA Mentarang Induk dari PT Kayan Hydropower Nusantara secara resmi saya nyatakan dimulai," ujarnya melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, hari ini.
Dengan peresmian ini maka pekerjaan konstruksi PLTA akan dimulai dan ditargetkan rampung tujuh tahun kemudian pada 2030. Ia menjelaskan proyek ini dikerjakan oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia.
"Menunjukkan kita sebagai saudara serumpun betul-betul bisa bekerja sama dengan baik dan kita harapkan nanti tujuh ahun lagi akan selesai," ungkapnya.
Menurutnya, PLTA ini akan terintegrasi dengan Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Dengan begitu, produk yang dihasilkan KIPI adalah produk hijau lantaran listriknya dipasok PLTA yang emisi karbonnya rendah.
"Produk yang memiliki harga yang premium tapi kompetitif karena energinya dari energi hijau, dari Sungai Mentarang di Malinau," ujarnya.
"Dari Mentarang disambungkan dengan kawasan yang ada di Bulungan, disambungkan oleh transmisi, bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan anggaran biaya yang tidak kecil US$2,6 miliar. Kalau dirupiahkan kira-kira Rp40 triliun. Sebuah nilai yang sangat besar sekali" imbuhnya.
Jokowi berharap PLTA ini menjadi langkah transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau, di mana RI punya kekuatan besar.
Pasalnya, yang akan dibangun di KIPI Bulungan adalah pabrik baterai untuk kendaraan listrik (EV), mobil listrik, alumunium hingga petrokimia.
"Alumuniumnya nanti alumunium hijau karena dari energi hijau. Ada (pabrik) petrokimia yang juga semuanya dimulai. Artinya apa, listriknya siap, kawasan industrinya siap, sehingga begitu disambung itulah masa depan Indonesia," pungkasnya.
0 Komentar