Recent in Technology

DASAR KADRUN! LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN

                          


 DASAR KADRUN! LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN

 

Pernyataan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem, PKS dan Demokrat, Anies Baswedan menuai polemik. Sebab, mantan Gubernur DKI itu mengungkapkan ada Menteri Koordinator (Menko) yang ingin mengubah konstitusi.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Anies saat pidato dalam acara "Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Tokoh KAHMI" yang digelar KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3) malam.

 

"Kok, ada orang yang berada dalam posisi kunci, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak yang mau mendukung," kata Anies.

 

Pernyataan Anies langsung dikritik tokoh partai di luar Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat.

 

Partai Gerindra Ingatkan Anies agar Hati-Hati

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta agar Anies Baswedan untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di depan publik. Sebab, dapat menimbulkan kegaduhan.

 

Dia menilai, pernyataan Anies akan berdampak terhadap penafsiran masyarakat terhadap demokrasi Indonesia. Jangan sampai, pernyataan Anies membuat masyarakat berpikir bahwa demokrasi Indonesia terkesan gampang.

 

"Saya pikir kita sebaiknya berhati-hati mengeluarkan statement. Bahwa demokrasi di Indonesia ini jangan dibuat kelihatan gampang," kata Dasco, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/3).

 

PDI Perjuangan Sebut Anies Mengada-ada

Sementara, Wasekjen PDI Perjuangan (PDIP) Sadarestuwati menilai pernyataan Anies sangat mengada-ngada. Seharusnya, Anies sebagai mantan menteri paham bagaimana mekanisme dan siapa yang berhak untuk mengubah konstitusi.

 

"Itu sih mengada-ada. Memang Menko bisa mengubah konstitusi? Harusnya seorang mantan menteri, mantan gubernur tahu mekanisme perubahan konstitusi," kata Sadarestuwati.

 

Sementara Partai Golkar, yang merupakan parpol yang dipimpin oleh salah satu Menko yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku tidak pernah ada pembahasan terkait perubahan konstitusi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.

 

"Enggak ada, enggak pernah ada kalau ada di DPR kan tentunya di masing-masing partai juga ada pembahasan. Enggak ada di masing-masing partai," ucapnya.

 

Mekeng menilai, Anies terlalu berlebihan dan cemas dalam menghadapi Pilpres 2024. Dia meminta Anies agar bersaing secara sehat tanpa mengeluarkan statment tuduhan.

 

"Jangan terlalu naiflah statement-statement itu buat masyarakat jadi resah. Bersaing secara sehat saja gak usah tuduh-tuduh yang enggak penting," ujarnya.

 

MPR Tegaskan Tak Ada Pintu Ubah Konstitusi

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menegaskan, pihaknya telah menutup pintu untuk mengubah konstitusi melalui amandemen Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) pada periode ini.

 

Dia menilai pernyataan Anies hanya sekadar isu.

 

"Saya pikir itu hanya sekedar isu saja. Karena mengubah konstitusi itu bukan wilayahnya Menko. Itu wilayahnya MPR, dan sampai hari ini tidak ada, di amandemen sudah ditutup. Amandemen undang-undang sudah enggak ada lagi, pintunya sudah ditutup di MPR periode ini," tegas Jazil

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement