Recent in Technology

TURUN LANGSUNG KE PASAR, GANJAR GERAK CEPAT ATASI KELANGKAAN MINYAKITA

          




 

TURUN LANGSUNG KE PASAR, GANJAR GERAK CEPAT ATASI KELANGKAAN MINYAKITA

 

Pada awal Februari ini, masyarakat Indonesia harus menerima kenyataan yang tidak mengenakkan. Keberadaan minyak goreng subsidi MinyaKita langka di pasaran. Belum lagi harga beras yang kian melambung tinggi.

 

Menyadari realita sulit yang dihadapi masyarakat, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo terjun sendiri ke pasar. Ternyata benar, ia tidak menemukan stok minyak goreng subsidi MinyaKita di pasaran. Tak tanggung-tanggung, ia sudah melakukan pengecekan ke lima pasar sekaligus tapi tetap saja MinyaKita tidak ditemukan di semua tempat tersebut.

 

“Kalau MinyaKita sudah lama tidak ada Pak. Adanya minyak goreng yang kemasan sama curah,” kata pedagang sembako di Pasar Langgar, Semarang, pada Ganjar Pranowo saat ia mengunjungi pasar itu.

 

Dari hasil temuan Ganjar, harga dua komoditas, yakni minyak goreng dan beras mengalami kenaikan. Kalau minyak goreng yang tadinya harganya berada di kisaran Rp15.000 per liter kini naik menjadi Rp16.500 per liter. Sedangkan harga beras mengalami kenaikan antara Rp100-200 per kilogram.

 

Ganjar mengatakan, pengecekan seperti ini penting dilakukan karena selain untuk memantau stok, juga sebagai upaya dalam menghimpun informasi tentang kenaikan harga dua komoditas yang menjadi faktor inflasi.

 

“Ini lagi kami coba konsolidasikan ya. Untuk mengecek kenapa harga beberapa pangan kita naik, khususnya yang dua ini. Satu terkait dengan minyak goreng, dua terkait beras,” kata Ganjar, Jumat (10/2).

 

Penyebab Harga Naik

Ganjar mengatakan, ada banyak faktor yang disampaikan pedagang kenapa harga beras naik, beberapa di antaranya karena banjir dan serangan hama. Oleh karena itu sebagai tindak lanjut, ia akan melakukan kontrol pada hasil-hasil panen petani.

 

Sementara itu, Ganjar juga mengatakan stok minyak goreng curah masih tersedia meskipun harganya naik. Terkait hal ini, Ganjar meminta pemerintah pusat segera mengirim MinyaKita dan melakukan operasi pasar.

 

“Harganya Rp16.000-Rp16.500. Terus yang merek tertentu ada yang harganya sekitar Rp17.000. Jadi ini yang konkret, kalau kami kemarin rapat pengendali inflasi, ternyata memang satu harga berasnya naik, dua memang minyak goreng naik dan MinyaKita tidak ada,” imbuh Ganjar.

 

Koordinasi dengan Bulog

Terkait permasalahan tersebut, Ganjar mengaku terus berkoordinasi dengan Bulog untuk menghitung stok beras yang ada. Selain itu ia juga meminta Satgas Pangan untuk terus bergerak mencari penyebab kenaikan harga, khususnya dua komoditas tersebut.

 

“Saya mau cek beberapa daerah yang sudah panen, apakah ini terkait dengan suplai atau dengan yang lainnya. Apakah ada yang nampung stoknya atau tidak. Kami juga akan komunikasi dengan satgas pangan nantinya. Satgas Pangan juga kemarin menemukan yang di Kendal. Mudah-mudahan tidak ada yang bermain spekulasi pada soal itu,” pungkas Ganjar.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement