Recent in Technology

TUHAN TAK AKAN RESTUI TUKANG BEGAL MEMIMPIN NEGERI


 

TUHAN TAK AKAN RESTUI TUKANG BEGAL MEMIMPIN NEGERI

 

Mantan atasan Anies Baswedan di Partnership for Governance Reform, Mohamad Sobary membeberkan sejumlah kelemahan eks Gubernur DKI Jakarta itu. Dia mengatakan Calon Presiden dari Partai NasDem itu adalah seseorang yang sangat ambisius untuk berkuasa, sehingga cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan yang ia incar.

 

Eks Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform itu bahkan blak-blakan mengatakan orang model Anies Baswedan memang sulit mendapat restu Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin karena cara-caranya tak pantas.

 

“Bagi saya, kalau seseorang begitu mati-matian untuk mencapai cita-cita politik, ahli-ahli agama bilang, kalau begitulah watak manusia, Tuhan boleh mengizinkan barangkali, tapi Tuhan tidak akan membimbing dia (Anies) lebih lanjut,” kata Sobary dalam sebuah video yang tayang di saluran Youtube Refly Harun dilansir Jumat (13/1/2022) .

 

Sobary mengatakan, dari dulu Anies Baswedan memang berwatak seperti itu, ambisius untuk mendapatkan kekuasaan, bahkan kata dia jabatan Rektor Paramadina yang ia dapatkan beberapa tahun lalu juga direngkuh dengan cara-cara yang tak terpuji, jabatan dibegal Anies Baswedan dari tangan orang lain.

 

 “Masuknya (Anies) ke Paramadina itu ngerebut jabatannya Yudi Latif. Bagi saya itu nyoreng,” terang Sobary.

 

Sobary mengatakan, saat pemilihan Rektor Paramadina, Yudi Latif sudah keluar sebagai pemenangnya, namun karena intrik kotor, hal ini justru anulir oleh yayasan yang kemudian menunjuk Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di universitas tersebut.

 

“Nah, Yudi Latif itu sudah terpilih, tapi dianulir oleh yayasan. Yayasan itu ada di antaranya Anies bilang itu pamannya. Yayasan itu menganulir kemenangan Yudi Latif untuk kemudian diberikan kepada Anies. Namun saya tahu, andaikata Rektornya Yudi Latif, jauh lebih mentereng,” terangnya.

 

Namun, Sobary mengaku tak mengetahui secara detail permasalahan perebutan jabatan rektor itu karena dirinya hanya diinformasikan oleh Anies sendiri.

 

Ia lantas tak sepakat jika ada salah satu majalah yang menyebut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia.

 

Hal ini lantaran Anies baginya adalah orang yang belum kenyang pengalaman dan dinilainya sebagai orang yang baru lulus sekolah belum pernah menulis proposal untuk menaikkan income generating untuk public education.

 

"Sekolah baru keluar dari Amerika, belum pernah menulis proposal masyarakat untuk menaikan income generating untuk public education, nggak ada. Dia murni anak baru keluar sekolah. Influential kepada siapa? Bohong bagi saya, marah saya mendengar itu," pungkas Sobary.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement