JOKOWI KRITIK BISKUIT UNTUK GIZI ANAK:
HARUSNYA TELUR DAN IKAN
Presiden
Joko Widodo (Jokowi) mengkritik Kementerian Kesehatan yang masih mengandalkan
bantuan berupa biskuit bagi anak-anak balita untuk mencegah stunting alias
kondisi gagal tumbuh pada anak.
Jokowi
menilai pemberian biskuit merupakan cara yang mudah namun sebenarnya tidak
tepat sasaran untuk memenuhi keseimbangan gizi pada anak.
"Dan
jangan sampai keliru, karena yang lalu-lalu saya lihat di lapangan dari
Kementerian masih memberi biskuit pada anak, cari mudahnya saja, saya
tahu," kata Jokowi dalam pidatonya di acara BKKBN, di Kantor BKKBN Jakarta
Timur, Rabu (25/1).
Jokowi
lantas menyarankan seharusnya anak-anak diberikan asupan makanan yang memperhatikan
kandungan gizi baik. Sehingga, protein hewani seperti telur dan ikan justru
yang penting diberikan.
Jokowi juga
meminta kekeliruan pemberian biskuit ini tak dilakukan lagi ke depannya.
Terlebih, Indonesia mematok target angka stunting di tahun 2024 turun hingga
berada di bawah 14 persen.
"Kalau
telur ikan kan gampang busuk gampang rusak telur, ini cari mudahnya saja,
jangan dilakukan lagi. Kalau anaknya bayinya harus diberikan telur ya telur,
diberikan ikan ya ikan," ucapnya.
Lebih lanjut,
Jokowi juga mengaku kaget lantaran angka stunting pada anak pada tahun 2014
atau ketika awal menjabat mencapai 37 persen.
"Saya
masuk di 2014 itu angkanya di angka 37 persen. Saya kaget," lanjutnya.
Jokowi
menilai sumber daya manusia (SDM) unggul jadi kunci daya saing bangsa.
Sementara persoalan stunting di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah sangat
besar harus segera diselesaikan
Ia
berpendapat dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan. Lebih bahaya dari
itu, anak-anak dikhawatirkan memiliki kemampuan rendah untuk belajar hingga
potensi keterbelakangan mental.
"Lalu
munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak," kata
dia.
Di sisi
lain, Jokowi mengaku bersyukur angka stunting di Indonesia pada tahun 2022 lalu
menurun menjadi 21,6 persen. Baginya, hasil itu menjadi kerja keras semua
pihak.
Dalam
kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga mengakui
Kementerian Kesehatan kerap mendapatkan kritik perihal pemberian biskuit di
Posyandu.
0 Komentar