Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar
para pengungsi banjir di Kota Pekalongan terpenuhi.
Hal ini disampaikannya
usai meninjau Dapur Umum Terpadu untuk Korban Banjir Kota Pekalongan yang
diinisiasi oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB), Selasa (3/1/2023).
"Aman,
aman sekali, apalagi Pak Wali Kota Aaf ini selalu mengontrol tiap hari, jadi
kita bisa pastikan masyarakat yang ada dalam pengungsian bahkan termasuk warga
yang terdampak banjir Kota Pekalongan yang masih bertahan di rumahnya juga
mendapatkan kiriman bantuan makanan," ucap Ganjar, didampingi Walikota
Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid.
Disampaikan
Ganjar, dalam distribusi makanan di Dapur Umum Terpadu Dinsos-P2KB Kota
Pekalongan ini, jika korban banjir berhalangan atau kesulitan mengambil bantuan
ini, maka ada petugas Dinsos-P2KB dibantu kecamatan, kelurahan dan relawan
sosial lainnya yang akan mengirimkan ke lokasi korban banjir tersebut.
"Ini
cara kita memastikan para pengungsi dan warga terdampak banjir bisa mendapatkan
jatah makan sehari 3 kali. Tadi ada dari Dinsos, anggota TNI, Polri, Tagana,
pendamping PKH sampai Forum Anak mulai dari pelajar SMP, SMA dan SMK, membantu
di sini dari mulai persiapan, proses memasak, hingga distribusi bantuan
makanan," tuturnya.
Menurutnya,
hal ini dinilai bagus dalam melatih kepekaan dan meningkatkan rasa kemanusiaan
serta ikut merasakan musibah bersama.
Terkait menu
makanan, Ganjar menilai, perlu diperhatikan kandungan gizinya. Selain itu, bisa
divariasikan agar tidak monoton.
“Menunya
bagus, tapi perlu diganti-ganti. Bukan hanya mi dan telur, tapi tadi ada juga
sayurnya bantuan dari masyarakat maupun Dinas Pertanian dan Pangan setempat.
Itu bagus,” imbuhnya.
Terpisah,
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, bantuan yang
mengalir dari para donatur maupun instansi terkait dipusatkan ke Kantor
Dinsos-P2KB Kota Pekalongan.
Bahkan, di
samping Kantor Dinsos-P2KB juga telah berdiri Dapur Umum Terpadu yang
didalamnya melibatkan jajaran Dinsos-P2KB, TNI, Polri, Tagana, Pendamping PKH,
relawan sosial hingga pelajar untuk membantu menyediakan makanan bagi para
korban banjir di sejumlah lokasi pengungsian.
Dapur Umum
Dinsos hanya memenuhi kebutuhan makanan pengungsi sekitar 6000 porsi makanan
setiap harinya.
Alhamdulillah
dari Komunitas Pekalongan Tanggap dan Brimob juga membuat Dapur Lapangan untuk
warga yang terdampak banjir namun tidak mengungsi.
Dari warga,
LSM, ormas, kelurahan terdampak juga membuat dapur mandiri di wilayahnya
masing-masing.
"Semuanya
telah bergerak dan saling peduli untuk meringankan beban saudara-saudara kita
yang terkena musibah banjir," kata Aaf.
0 Komentar