Recent in Technology

MESKI TAK DIUNDANG, REUNI 212 AKAN MENJADI MANUVER ANIES DAN SIMPATISAN HTI

 



MESKI TAK DIUNDANG, REUNI 212 AKAN MENJADI MANUVER ANIES DAN SIMPATISAN HTI

 

Acara Reuni 212 yang digelar di Masjid At-Tin pada hari ini diyakini akan menjadi kesempatan bagus bagi Anies Baswedan untuk mendapatkan simpati publik guna memastikan dukungan di pemilihan presiden 2024 mendatang.

 

Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, mengatakakn dirinya meyakini Anies menghadiri Reuni 212 walau mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak diundang oleh panitia pelaksana acara.

 

"Anies saya kira akan hadir, ini momentum dia untuk menarik dukungan publik. Jadi, jelas sekali Reuni 212 adalah gerakan politik kekuasaan semata, bukan gerakan Islam walau mereka pakai atribut agama," kata Syakur dalam keterangannya, Kamis (1/12), seperti diberitakan Warta Ekonomi.

 

Lebih lanjut, ia meyakini Reuni 212 akan menjadi manuver politik Ikhwanul Muslimin serta simpatisan Hizbut Tahrir.

 

"Di dalam 212 itu mayoritas kelompok pengusung Khilafah, ada simpatisan Hizbut Tahrir dan Ikhwanul Muslimin. Target mereka mengganti Indonesia menjadi daulah Khilafah. Sayangnya, Mas Anies berpotensi akan memanfaatkan gerakan itu demi meraih kekuasaan," ujarnya.

 

Syakur juga berpesan agar para peserta acara tidak menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan kebencian walau hak berpendapat diatur oleh undang-undang.

 

"Kalau di dalam isinya caci maki dan melecehkan pemerintah semata, menurut saya polisi bisa ambil tindakan. Karena negara demokrasi yang bebas berbicara juga dibatasi oleh hak orang lain," ujarnya.

 

Sebelumnya, Penanggung Jawab Pelaksanaan Reuni 212, Yusuf Martak, mengonfirmasi bahwa pihak panitia tidak mengundang Anies dalam acara di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, pada Jumat (2/12).

 

Alasannya, acara itu hanya akan mengundang ulama dan tokoh-tokoh Islam dan bukan figur-figur politik.

 

"Enggak kami undang, karena kami enggak mengundang yang kaitannya dengan politik," kata Yusuf saat menggelar konferensi pers di Masjid At-Tin, Rabu (30/11).

 

"Politik praktis kami tidak undang, yang kami undang itu tokoh, ulama, habib, uztadz, kiai," tambahnya.


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement