Recent in Technology

GANJAR SERAHKAN BANTUAN SENILAI RP 1,5 MILIAR KE PMI JATENG DEMI PERKUAT PENANGANAN BENCANA

             


 

GANJAR SERAHKAN BANTUAN SENILAI RP 1,5 MILIAR KE PMI JATENG DEMI PERKUAT PENANGANAN BENCANA

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan peralatan kedaruratan bencana senilai Rp 1,5 miliar untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah, Senin (26/11/2022).

 

“Peralatan tersebut diharapkan dapat digunakan saling memperkuat satu dengan yang lain di daerah saat terjadi bencana,” ujar Ketua PMI Jateng Sarwa Pramana usai penyerahan bantuan dari Ganjar.

 

Bantuan peralatan dari alokasi anggaran milik Pemprov Jateng itu antara lain perahu fiber 21 buah, peralatan dapur umum 41 buah, gergaji mesin atau chainsaw 38 buah, APD, sepatu boot, dan rompi 75 set, dan tenda 5 unit.

 

“Hal ini sebagai bentuk penjabaran perintah pak gubernur bahwa datang ke lokasi bencana harus sudah dengan peralatan,” tegas mantan Kalakhar BPBD Jateng itu.

 

Gubernur Ganjar Pranowo berharap bantuan itu dapat menambah semangat dan kekompakan para relawan dari PMI Jawa Tengah. Sehingga dalam kondisi kedaruratan mereka bisa lebih cepat dalam merespon.

 

“Kalau kita melihat kesukarelaannya mereka top lah. Mereka digerakkan setiap saat dan kita tidak bisa (selalu) ngasih uang pada mereka,” kata Ganjar.

 

Ganjar menyebut, bantuan peralatan itu penting untuk mendukung praktik kerelawanan PMI.

 

“Tadi kita bantu perahu kalau misal kedaruratan banjir, kemudian peralatan safety kayak helm, kemudian sinso untuk motong seandainya banyak pohon tumbang,” imbuhnya.

 

Bantuan perahu fiber diserahkan ke daerah yang tergolong rawan banjir. Sedangkan bantuan gergaji mesin dan peralatan dapur dibagikan ke seluruh kabupaten kota di Jateng.

 

“Karena dalam beberapa kejadian seringkali orang bantu makanan mentah, yang masak siapa lha ini yang jadi persoalan. Nah sekarang kita bantu itu agar mereka punya kemandirian kalau membantu,” lanjutnya.

 

Di kesempatan itu, Ganjar juga meminta para relawan selalu siaga dan rutin mengecek kondisi peralatan serta kesiapan logistik.

 

“Prinsipnya gini, kalau kita mau bantu bencana jangan ngrepoti. Maka bawa orang bawa peralatan bawa logistik sehingga sampai di sana betul-betul membantu. Kalau nggak, kita yang dibantu kan repot,” pungkasnya.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement