Recent in Technology

3 POIN PENTING PIDATO JOKOWI SAAT BUKA KTT G20 DI BALI

  

3 POIN PENTING PIDATO JOKOWI SAAT BUKA KTT G20 DI BALI

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Selasa (15/11) pagi.

 

"Hari ini saya nyatakan KTT G20 dibuka," ucap Jokowi di depan para pemimpin G20 yang sudah hadir sambil mengetok palu di meja sidang.

 

Sebagai tuan rumah sekaligus Presiden G20 tahun ini, Jokowi akan memimpin KTT selama dua hari ke depan.

 

Sebanyak 17 pemimpin negara termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri rapat hari pertama ini.

 

Sementara itu, tiga negara tidak hadir yakni Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

 

Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Putin tidak jadi hadir karena masalah yang harus diselesaikan di dalam negerinya. Seperti yang diketahui, Rusia terus menjadi sorotan setelah melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.

 

"Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia. Merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT G20. Saya sangat paham, perlu upaya yang luar biasa agar kita dapat duduk bersama di ruangan ini," kata Jokowi.

 

1. Setop Perang

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung sejumlah konflik yang tengah terjadi di dunia meski tak menyebutkannya.

 

Jokowi mengatakan sebagai negara demokrasi, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20.

 

Menurut Jokowi, saat ini seluruh negara didesak harus mau berkolaborasi untuk menyelematkan dunia. Ia menganggap seluruh negara tanpa terkecuali memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk warganya tapi juga masyarakat dunia.

 

"Bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum," ucap Jokowi.

 

"Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang."

 

Jokowi juga menegaskan jangan memecah-belah dunia.

 

"Kita tidak boleh membiarkan perang dingin baru terjadi di dunia," kata Jokowi di depan Biden, Xi Jinping, hingga Erdogan.

 

2. G20 Harus Berhasil

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyinggung krisis global yang semakin di depan mata jika negara-negara tidak mau mengambil langkah konkret bersama untuk mencegahnya.

 

Jokowi mengatakan dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa seperti krisis demi krisis terus terjadi. Ia memaparkan pandemi Covid-19 juga belum usai dan rivalitas antarnegara terutama adidaya terus menajam hingga perang terjadi.

 

"Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang," ucap Jokowi.

 

"Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram.

 

Karena itu, Jokowi menganggap KTT G20 di Bali ini sangat krusial dan harus berhasil menghasilkan solusi konkret bagi pemulihan dunia.

 

"Hari ini mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal," ujar Jokowi.

 

3. Serukan Kerja Sama Dunia

Jokowi juga berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif.

 

Menurutnya, di tengah situasi yang sangat sulit, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian konkret.

 

Beberapa capaian konkret yang diharapkan yakni pembentukan pandemic fund, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust, mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.

 

"Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata," ujar Jokowi

 


Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement