7 FAKTA SOSOK JOKOWI MUDA DI MATA TEMAN KULIAH UGM
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai cerita yang masih begitu dikenang oleh teman-temannya semasa kuliah. Hal-hal unik dari sosok mantan Wali Kota Solo itu pun diceritakan oleh salah satu teman dekat Jokowi saat bersama-sama menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Berikut sejumlah kisah unik sosok Jokowi berdasarkan penuturan sang sahabat.
Suka Ngemil
Jokowi semasa kuliah ternyata punya kebiasaan ngemil di malam hari. Hal itu sebagaimana diungkapkan Robertus Sugito (64), teman satu angkatan Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
Gito, sapaannya, menceritakan waktu itu mereka tengah praktik lapangan di KRPH Blora. Kebetulan Gito satu kamar dengan Jokowi.
"Dia itu dulu waktu praktik umum di hutan selalu sama saya, satu kamar dengan saya. Dia itu kan punya penyakit mag, jadi kalau malam dia itu ngemil, makan. Lainnya tidur dia kletak kletuk (makan)," kata Gito saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/10/2022).
Gito kala itu sering memergoki Jokowi yang sibuk makan kacang setiap malam saat yang lain tidur.
"'Mangan apa Jok? (Makan apa Jok?)'. 'Menengo wae mag ku kumat (Diam saja mag ku kumat)'," ucap Gito menirukan perkataan Jokowi waktu itu.
Sosok Pendiam
Gito juga menceritakan semasa kuliah Jokowi merupakan mahasiswa yang pendiam. Namun, Jokowi menjadi aktif saat ada diskusi yang menyangkut kehutanan.
"Dia itu pendiam, pendengar yang baik. Tapi kalau masalah misalnya diskusi ada hubungannya dengan keilmuan kehutanan dia ikut. Tapi kalau ngobrol-ngobrol itu dia hanya pendengar," kenangnya.
Di sisi lain, kendati pendiam, Jokowi sangat peduli terhadap teman maupun lingkungan.
"Pak Jokowi (waktu kuliah) itu orangnya pendiam, nggak banyak ngomong. Pendiam tapi orangnya memang pintar sangat peduli dengan lingkungan, dengan teman-teman peduli, walaupun dia itu kalau kumpul-kumpul ngobrol, beliau itu hanya ketawa aja tidak pernah menimpali, nimbrung nggak. Cuma ketawa," sebutnya.
Hobi Mendaki Gunung
Semasa kuliah, Jokowi dikenal hobi mendaki gunung. Salah satunya mendaki Gunung Kerinci pada 1983, kisah pendakian itu pun juga turut dibukukan.
Ketua Mapala Silvagama tahun 1983, Robertus Sugito, mengatakan Jokowi merupakan salah satu anggota Mapala Silvagama. Sebelum melakukan pendakian ke Gunung Kerinci, Jokowi melakukan persiapan fisik dengan mendaki Gunung Muria.
Pernah Dikira Maling Sapi
Gito juga menceritakan sebuah kisah lucu ketika Jokowi hendak melakukan pendakian ke Gunung Kerinci. Yakni saat melakukan persiapan fisik, Jokowi bersama salah seorang temannya bernama Jambrung Sasono mendaki Gunung Muria.
"Itu waktu Pak Jokowi mau naik Gunung Muria dengan jalan kaki, sebenarnya ada jalan yang bisa dilalui kendaraan sampai atas, tapi Jokowi dan Jambrung tidak tahu kalau ada jalan aspal. Mereka mencari jalan sendiri dengan potong kompas yang dianggap lebih cepat sampai atas," kata Gito kepada detikJateng, Rabu (12/10/2022).
Dalam perjalanan mereka sering bertemu dengan warga setempat yang mencari rumput atau makanan untuk ternak. Namun, keduanya mendapatkan tatapan curiga dari warga.
"Setiap ketemu orang selalu ditanya 'mau ke mana Mas kok lewat sini?' dengan tatapan curiga. Menurut orang-orang tersebut ada jalan lebar kok malah blusukan, jangan-jangan mau maling sapi," ujarnya.
Bukan tanpa alasan, desa setempat kala itu memang tak jarang disatroni maling sapi. Jokowi dan Jambrung pun belakangan sadar akan hal itu.
"Singkat cerita mereka ngobrol-ngobrol dan dikasih tahu bahwa di desa sekitar lereng Muria tidak aman, banyak ternak yang hilang. Mereka lalu menyadari bahwa mereka dicurigai mau maling sapi," kenangnya.
Selalu Izin Pacar Saat Naik Gunung
Gito juga teringat soal kebiasaan lain Jokowi ketika mendaki gunung. Ketika tidak ada kegiatan Mapala, dia menyebut Jokowi pulang ke Solo untuk apel pacar.
"Kan malam minggu dia pasti pulang apel, kehidupannya kalau dia nggak ada acara ya naik gunung," katanya.
Salah satu yang jadi kebiasaan Jokowi saat hendak naik gunung adalah meminta izin sang pacar. Ternyata Jokowi sudah berpacaran dengan Iriana ketika kuliah di UGM.
"Kalau kita naik gunung kadang kita cari 'Jok sesuk melu ra? Neng ndi? Neng Lawu. Kapan? Tanggal semene. O coba sesuk tak takon pacar (Jok mau ikut nggak? Ke mana? Lawu. Tanggal berapa? Tanggal segini. O ya coba besok izin pacar)'. Dulu kan sudah sama Mbak Iriana," kenang dia.
Tidak Menonjol di Kelas
Gito mengatakan saking tidak menonjolnya Jokowi, bahkan ada temannya yang tidak mengetahui sosok Presiden ke-7 RI ini semasa kuliah. Dia mengenang saat acara kumpul-kumpul Jokowi lebih sering diam.
"Makanya ada teman yang 'aku kok ra kenal sik jenenge Jokowi waktu kuliah (aku kok nggak kenal yang namanya Jokowi waktu kuliah)' ada yang seperti itu karena memang tidak menonjol," kata Gito disusul tawa.
"Kalau teman-teman kumpul, main, misalnya nonton film atau ke angkringan dia tidak ikut. Kalau di kos-kosannya dia baik nanggapi, tapi ya hanya mendengarkan teman-teman ngobrol, ejek-ejekan itu," tambahnya.
Tidak Banyak Berubah
Menurut Gito, tak banyak perubahan dari penampilan Jokowi dari dulu hingga sekarang. Hanya kumis yang hilang dari wajah Jokowi dan rambut gondrongnya yang kini hilang.
"Dulu kumis iya, waktu kuliah. Tapi setelah kerja dicukur. Pertama kerja di Aceh di perusahaan kayu lapis," ucapnya.
"Gondrong nanggung itu, sampai di bawah tengkuk saja rambutnya. Kelihatan gondrong karena lainnya (potong) cepak (pendek). Padahal kalau dibilang gondrong ya nggak gondrong," imbuhnya.
0 Komentar