Presiden Joko
Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan dengan Persatuan Nasional Aktivis (PENA)
98 di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Adapun
pertemuan tersebut berlangsung sekitar 80 menit.
Sejumlah
aktivis yang hadir antara lain, Politikus PDIP Adian Napitupulu, Mustar Bona
Ventura, Fendy Mugni, dan Musyafaur Rahman. Pertemuan itu membahas masalah
agraria hingga perekonomian.
“Pertemuan
antara aktis PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) dengan Presiden Jokowi di
Istana Merdeka, berlangsung kurang lebih1 jam 20 menit,” kata Adian Napitupulu
kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).
“Salah
satunya (yang dibahas), penyelesaian konflik agraria juga bicara tentang resesi
global,” sambungnya.
Dia
menyampaikan bahwa Jokowi memberikan data-data bahwa perekonomian Indonesia
saat ini lebih baik daripada negara-negara lain.
Selain itu,
Jokowi juga meminta para aktivis aktif berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN
untuk membantu permasalahan tanah.
“Presiden
juga meminta kami aktif mengkoordinasikan info-info terkait persoalan rakyat
dengan kementrian termasuk kementrian pertanahan/BPN,” jelas Adian.
Sebelumnya,
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
Bhima Yudhistira mengatakan, Penunjukkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
sebagai Menteri ATR/BPN merupakan keputusan yang cukup menarik, karena
dibutuhkan untuk mengatasi masalah agraria dan pertanahan di Indonesia, yang
membuhkan sosok tegas.
“Sosok yang
dipersepsikan dari militer itu memiliki sebuah ketegasan, satu untuk
menyelesaikan permasalahan mafia tanah, karena mafia tanah sudah dangat
meresahkan dan menjadi salah satu PR utama,” kata Bhima dalam pesan singkat
kepada Liputan6.com, Rabu (15/6/2022).
Selanjutnya,
Hadi Tjahjanto dalam tugas barunya sebagai Menteri ATR/BPN juga diharapkan bisa
menyelesaikan masalah konflik agraria - terutama antara pemerintah dengan
masyarakat yang berkaitan dengan proyek-proyek strategis nasional, serta
bagaimana menyelesaikan konflik agraria dari perusahaan swasta terutama
pemegang HGU dengan masyarakat lokal/adat.
Selain itu,
Bhima juga berharap Hadi Tjahjanto dapat menyelesaikan reforma agraria yang
menjadi janji kampanye presiden.
“Diharapkan
reforma agraria bisa tuntas sebelum 2024, atau setidaknya mengalami percepatan.
Tidak sekedar dibagi-bagi sertifikat, tetapi juga bagaimana Menteri ATR
berkontribusi untuk pengelolaan lahan hasil reforma agraria .Ini yang menjadi
PR-nya ke depan,” jelasnya.
0 Komentar